Tauhid Tidak Sah Tanpa al-Wala' wal-Baro'
فإن الولاء والبراء من
أعظم أصول الدين وأرسخ
قواعد الإسلام، ولا يتحقق
توحيد العبد إلا بالموالاة
في الله والمعاداة
في الله والحب
في الله والبغض
في الله، فيوالي
ويحب وينصر أهل الإسلام،
ويعادي ويبغض ويجاهد أهل
الشرك ويتبرّأ منهم.
عقيدةٌ راسخة رسوخ الجبال،
ليس في كتاب
الله تعالى حكمٌ فيه
من الأدلة أكثر
ولا أبين من
الولاء والبراء، بعد وجوب
التوحيد وتحريم ضدّه، وكذا
السيرة تزخر بالولاء والبراء
قولا وعملا، من سُنّته
صلوات الله وسلامه عليه،
وسنة صحابته رضوان الله
عليهم.
لكن طواغيت العصر حرصوا
على محاربة الولاء
والبراء بشتى الوسائل، فروّجوا
للتعايش السلميّ بين بني
البشر مسلمهم وكافرهم، وابتدعوا
الوطنية والقومية اللتين تفرضان
الولاء والمحبة والنصرة لابن
الوطن والقومية وإن كان
من أكفر الكافرين،
وأشاعوا احترام الكفار الأصليين
المحاربين بحجة أنهم أهل
عهد وذمة، واحترام
المرتدين بذريعة حرية
المعتقد والدين... وبالمقابل نابذوا
الموحدين ونكّلوا بهم حتى
غدوا وهم في بلدانهم
بين قتيل وأسير
وشريد.
وسياسة الطواغيت هذه خلطت
المفاهيم على أهل زماننا،
ونشأ بيننا من ينتسب
للإسلام ولا يعرف أصل
دينه! و "أصل الدين
وقاعدته أمران: الأول: الأمر
بعبادة الله وحده لا
شريك له، والتحريض على
ذلك، والموالاة فيه، وتكفير
من تركه، والثاني:
الإنذار عن الشرك
في عبادة الله،
والتغليظ في ذلك،
والمعاداة فيه، وتكفير من
فعله".
📝 مكتب البحوث
والدراسات بالدولة الإسلامية
"Maka sesungguhnya al-Wala' wal-Baro' merupakan bagian
dari pokok dien yang paling agung dan prinsip Islam yang paling mendasar, tidak
sah Tauhid seorang hamba kecuali dengan loyalitas karena Allah dan memusuhi
karena Allah, kecintaan karena Allah dan kebencian karena Allah. Yaitu
berloyalitas, mencintai dan menolong orang Islam serta memusuhi, membenci dan
memerangi pelaku syirik serta berlepas diri dari mereka.
Ini adalah aqidah yang kokoh sekokoh gunung, tidak terdapat
dalam kitab Allah ta'ala tentang satu hukum yang lebih banyak dari dalilnya dan
lebih jelas dari al-Wala' wal-Baro', setelah kewajiban Tauhid dan keharoman
dari lawannya (syirik), demikian halnya dengan siroh (Nabi) penuh dengan
permasalahan al-Wala' wal-Baro' baik ucapan maupun amalan, baik dari Sunnah
beliau -shalallahu 'alayhi wasallam- maupun Sunnah sahabatnya -ridhwanullahu
'alayhim-.
Akan tetapi para thogut zaman sekarang, mereka sangat gigih
dalam rangka memerangi al-Wala' wal-Baro' dengan berbagai wasilah (cara),mereka
mempromosikan hidup damai (toleransi) antara orang Muslim dan orang kafir, dan
menciptakan sistim nasionalis dan kebangsaan yang keduanya mereka paksakan agar
loyalitas, kecintaan dan pertolongan kepada kebangsaan dan nasionalismme,
meskipun kepada mereka yang sangat kafir sekalipun, dan (mereka) perintahkan
untuk menghormati orang kafir ashli yang diperangi (ahlul kitab, Budha, Hindu dll) dengan dalih
'bahwa mereka adalah orang yang ada ikatan pernjanjian dan ahlu dzimmah, serta
mengormati orang² murtad dengan alasan kebebasan beragama dan berkeyakinan...
Namun disisi lain mereka menghadang dan menyiksa para muwahhidin sampai pada
waktu yang panjang, akhirnya mereka di negeri² mereka sendiri merasakan
pembantaian, penangkapan n dan penawanan.
Dan ini adalah siasat para thogut dalam rangka
mencampuradukkan pemahaman manusia pada zaman kita ini, maka tumbuhlah
ditengah² kita orang² yang mengaku muslim namun tidak paham akan pokok dien !
Sedangkan pokok dan pondasi dien ini ada dua perkara :
1. Perintah beribadah kepada Allah saja dan tidak ada sekutu
bagi-Nya, mendorong akan hal itu, loyalitas didalamnya serta takfir bagi orang
yang meninggalkannya.
2.Memperingatkan dari syirik dalam beribadah kepada Allah,
keras terhadap hal itu, adanya permusuhan didalamnya serta mengkafirkan
pelakunya."
Be the first to reply!
Post a Comment