💧 Al imam Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata di dalam kitab beliau, Al-Wabilus Shayyib
وَقُلْتُ
لِشَيْخِ الإِسْلاَمِ ابْنِ تَيْمِيَّةَ رَحِمَهُ
اللهُ تَعَالَى يَوْماً: سُئِلَ
بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ أَيُّهُمَا
أَنْفَعُ لِلْعَبْدِ التَسْبِيْحُ أَوِ الِاسْتِغْفَارُ؟ فَقَالَ:
إِذَا كَانَ الثَّوْبُ نَقِيّاً
فَالْبُخُوْرُ وَمَاءُ الوَرْدِ أَنْفَعُ
لَهُ، وَإِذَا كَانَ دَنَساً
فَالصَّابُوْنُ وَالمَاءُ الحَارُّ أَنْفَعُ
لَهُ.
"Suatu hari aku berkata kepada Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah (semoga Allah ta'ala merahmatinya),
"Beberapa ahli
ilmu ditanya manakah yg lebih bermanfaat bagi seorang hamba, tasbih atau
istighfar..?"
Maka beliau menjawab,
"Jika pakaian itu bersih, maka wewangian dan air mawar
lebih bermanfaat untuknya dan jika pakaian itu kotor, maka sabun dan air panas
lebih bermanfaat untuknya." (Al-Wabilus Shayyib : 92)
💧 Maka ketika hati kita
dipenuhi banyak noda dosa dan maksiat, perbanyaklah istighfar, apalagi kita
yang saat ini selalu bergelut dengan kemaksiatan setiap saatnya.
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
pernah bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ
صَحِيفَتُهُ، فَلْيُكْثِرْ فِيهَا مِنَ الِاسْتِغْفَارِ.
"Barangsiapa yang ingin catatan amalnya
menggembirakannya,
maka hendaknya dia
memperbanyak di dalamnya ucapan istighfar."
(HR. Ath-Thabrany dalam al-Mu’jam Al-Awsath)
Wallahu a'lam...
Be the first to reply!
Post a Comment