Saturday, 18 February 2017

Bagaimana kah Kabar Dari Iwan "sang penghina TNI" ?


Dalam sebuah rekaman video yang tersebar di medsos, seorang berbaju kotak-kotak berbicara dengan nada yang tinggi disebuah TPS di salah satu wilayah DKI Jakarta. Tampak dia sedang beradu argumen dengan panitia yang sedang bertugas. Diantara kata-kata yang dikeluarkannya ada yang berbau ancaman, bahkan itu ditujukan untuk seseorang yang menurutnya berasal dari salah satu lembaga militer negara kita, TNI.
Apa yang terjadi setelahnya ?
Medsos kembali diramaikan dengan reaksi dari aksi si baju kotak-kotak tadi. Ada foto orang bermuka lebam, hidungnya mengeluarkan darah. Kabarnya, itu si baju kotak-kotak. Ada video yang mempertontonkan reaksi orang-orang yang mengaku bagian dari anggota TNI. Ada video berisikan massa sedang mengejar seseorang yang sedang dalam dekapan polisi, katanya itu si baju kotak-kotak. 
Yang terakhir, muncul video klarifikasi dari seorang yang mengaku meminta maaf atas aksinya di TPS, terutama pada anggota tentara. Saat itu dia mengaku sangat emosi, karena menurutnya panitia di TPS menghalang-halangi kawannya yang akan mencoblos di Pilkada DKI. Kejadian diatas adalah bagian dari rentetan permasalahan yang seolah tak ada habisnya di negri kita. Wajar ketika seorang yang sedang emosi tak mampu mengontrol diri dan kata-katanya. Tapi sangat wajar pula ketika orang yang tersinggung dengan kata-kata yang terucap. Seperti ketika ada orang yang mengaku bagian dari TNI mengajak si baju kotak-kotak untuk beradu jotos, atau sampai membawanya ke ranah hukum. Intinya semua memiliki konsekuensi, dan fikiran yang jernih bisa menilainya. Namun segalanya harus sesuai porsinya, jangan sampai berlebihan. 
Apa yang berlebihan dari aksi si baju kotak-kotak ? Ya dia berani mengancam dan mencatut nama lembaga TNI. Kemudian apa yang berlebihan dari reaksi mereka yang tersinggung ? Ada diantara mereka yang mempertontonkan adegan yang secara zahir diluar tabiat manusia. Terlepas itu trik video atau trik menggunakan alat, tapi yang terlihat adalah seseorang menggunakan pisau dengan mudahnya memotong botol plastik, ada pula yang memotong buah timun. Tampaknya pisau sangat tajam, namun saat diiriskan dibeberapa anggota tubuh, tangan, perut, dan leher, sama sekali tak meninggalkan bekas. Lantas kalau adegan diatas bukan trik video ataupun alat, adakah manusia kebal itu ? Adakah manusia yang anti benda tajam ? Kalau ada, lantas dari mana keajaiban itu? 
Para Rasul dan Nabi Allah yang notabene lebih dekat dari kita kepada sang maha kuat, sumber kekuatan, Allah SWT Al-Qowiy Al-Aziiz, pun mereka tidak memiliki kekebalan. Nabi Muhammad pernah terluka kepalanya, pernah patah giginya dalam peperangan. Nabi musa sampai harus menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun. Mereka semua selamat karena pertolongan Allah SWT, bukan karena kekuatan yang mereka miliki.
Kita boleh membalas kezaliman, memperjuangkan kebenaran, menuntut keadilan, tapi dengan cara yang di ridhoi Allah. Bukan dengan bekerja sama dengan jin yang itu merupakan kesyirikan. Sangat tidak pantas seorang yang kuat fisik dan mentalnya, tapi harus percaya kepada kekuatan semu yang diberikan oleh jin. Bukankah Allah sudah katakan :
{ وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا } الجن : ٦
" Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan "
(QS. Al-Jin : 6 )
{...إنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا } النساء : ٧٦
" Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah " ( QS. An-Nisa 76 )
Sebaliknya kita harus meminta kekuatan dari Allah SWT, karena kekuatan yang ada padanya adalah mutlaq, sempurna, tidak ada kekurangan dari sisi manapun.
{ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ } الذاريات : ٥٨
"Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh" ( QS. Adzariyat : 58 )
{...وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ } المنافقون : ٨
" Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. " ( QS. Almunafiqun : 8 )
Setidaknya melalui medsos kita tahu, bahwa jenis kesyirikan seperti diatas masih ada di negara kita. Kalau masih banyak ummat Islam yang jatuh pada perangkap-perangkap kesyirikan, maka pantas kalau ada yang masih belum percaya akan larangan memilih pemimpin kafir. 
Semoga menjadi ibrah buat kita semua dan menyadarkan kita akan pentingnya akidah yang benar.
ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا.
جعلني الله و إيكم من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه.
و صل اللهم على نبينا محمد.
----------
#fahmy4note
#Medina_Qubaila_Al_Asr.


Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top