➡️
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ
إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
“Sholat yang lima waktu, sholat Jum’at sampai Jum’at
berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, adalah
penghapus-penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa besar
tidak dilakukan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
✅ Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan
beramal shalih dan menjauhi dosa-dosa besar, yaitu mendapatkan ampunan atas
dosa-dosa kecil.
✅ Dan
sungguh seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah 'azza wa jalla dari
dosa-dosa besar maupun kecil. Karena dosa-dosa kecil sekali pun, jika terus
dilakukan maka akan menjadi besar dan membinasakan pelakunya.
✅ Namun
untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa besar harus dengan bertaubat kepada
Allah 'azza wa jalla.
➡️
Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,
قال جمهور أهل العلم: إن أداء الفرائض وترك الكبائر يكفر السيئات
الصغائر، أما الكبائر فلا يكفرها إلا التوبة إلى الله سبحانه وتعالى
“Jumhur ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan
kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa
kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada
Allah subhanahu wa ta’ala.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 6/64]
✅ Dan
taubat yang benar adalah dengan memenuhi 6 syarat-syarat taubat:
1. Ikhlas karena Allah 'azza wa jalla.
2. Menyesali dosanya.
3. Meninggalkannya.
4. Bertekad tidak akan melakukannya lagi di masa yang akan
datang.
5. Sebelum habis waktunya, yaitu sebelum datangnya kematian
atau sebelum terbitnya matahari dari arah Barat.
6. Jika dosa itu adalah kesalahan kepada orang lain maka
harus meminta maaf atau mengembalikan haknya.
Be the first to reply!
Post a Comment