Thursday, 16 February 2017

Bendera Rasulullah SAW




Di dalam bahasa Arab, bendera dinamai dengan liwa (jamaknya adalah alwiyah). Sedangkan panji-panji perang dinamakan dengan rayah. Disebut juga dengan al-'alam.
Rayah adalah panji-panji yang diserahkan kepada pimpinan peperangan, dimana seluruh pasukan berperang di bawah naungannya. Sedangkan liwa adalah bendera yang menunjukkan posisi pemimpin pasukan, dan ia akan dibawa mengikuti posisi pemimpin.

Liwa adalah al-'alam (bendera) yang berukuran besar. Jadi, liwa adalah bendera Negara. Sedangkan rayah berbeda dengan al-'alam. Rayah adalah bendera yang berukuran lebih kecil, yang diserahkan oleh khalifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. Rayah merupakan tanda yang menunjukkan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin peran.

Liwa, (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam. Banyak riwayat (hadits) warna liwa dan rayah, diantaranya ; "Rayahnya (panji peperangan) Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih. (HR. Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah)

Meskipun terdapat juga hadits-hadits lain yang menggambarkan warna-warna lain untuk liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang), akan tetapi sebagian besar ahli hadits meriwayatkan warna liwa dengan warna putih, dan rayah dengan warna hitam.
Tidak terdapat keterangan (teks nash) yang menjelaskan ukuran bendera dan panji-panji Islam di masa Rasulullah SAW, tetapi terdapat keterangan tentang bentuknya, yaitu persegi empat. "Panji Rasulullah SAW berwarna hitam, berbentuk segi empat dan terbuat dari kain wol." (HR. Tirmidzi)

Al-Kittani mengetengahkan sebuah hadits yang menyebutkan, "Rasulullah SAW telah menyerahkan kepada Ali sebuah panji berwarna putih, yang ukurannya sehasta demi sehasta."

Pada liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang) terdapat tulisan Laa ilaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah. Pada liwa yang berwarna dasar putih, tulisan itu berwarna hitam. Sedangkan pada rayah ayng berwarna hitam, tulisannya berwarna putih. Hal ini dijelaskan oleh Al-Kittani, yang berkata bahwa hadits-hadits tersebut (yang menjelaskan tentang tulisan pada liwa da rayah) terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dan Tirmidzi, melalui jalur Ibnu Abbas. Imam Thabrani meriwayatkannya melalui jalur Buraidah al-Aslami, sedangkan Ibnu 'Adi melalui jalur Abu Hurairah. begitu juga hadits-hadits yang menunjukkan adanya lafadz Laa ilaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah, pada bendera dan panji-panji perang, terdapat pada kitab Fathul Bari.

Berdasarkan paparan tersebut di atas, bendera Islam (liwa) di masa Rasulullah SAW adalah berwarna putih, berbentuk segi empat dan di dalamnya terdapat tulisan Laa ilaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah dengan warna hitam. Dan panji-panji perang (rayah) di masa Rasulullah SAW berwarna dasar hitam, berbentuk segi empat, dengan tulisan di dalamnya Laa ilaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah berwarna putih.




Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top