ALLAH TEMPAT MU MENGADU, KETIKA UJIAN MENDERA DILUAR
KEMAMPUANMU
Rasulullōh ﷺ bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala
tergantung besarnya ujian. Jika Allōh mencintai suatu kaum, maka Dia akan
menguji mereka. Barangsiapa yang ridho, maka mereka akan mendapatkan keridhoan
Allōh. Dan siapa yang murka, maka akan mendapatkan murka Allōh.” (Hadits Hasan
Riwayat At Tirmidzi)
Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia
berkata, "Wahai Rasulullōh , manusia manakah yang paling berat ujiannya?”
Beliau ﷺ menjawab,"
Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji
sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka
semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai
dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan
hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (terjemah
hadits riwayat Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783,
Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402
mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika menghadapi kesedihan berupa
kehilangan putranya, Yusuf, sehingga anak-anaknya yang lain mengiranya akan
bertambah sakit dan sedih. Maka dengarlah jawaban Nabi Ya’qub yang perlu
diteladani setiap muslim,
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُوْ بثّيْ
وَ حُزْنِيْ إِلَى
اللهِ
“Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allōh
aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86)
Allōh berfirman (artinya) "Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku."
(QS. Al Baqarah: 186)
Be the first to reply!
Post a Comment