Aku Sayang Ibu
Seorang wanita
berdiri di ambang pintu.
Dulu, berpuluh tahun yang lalu..
Dia membuka pintu itu, dengan seorang bayi dalam dekapannya
Penuh rasa sayang.. Ia belai rambut bayi tersebut,
Ia timang..
Ia senandungkan sholawat untuknya, .
.
"Sholatullah..shalamullah.. 'Ala tohaa.. Rasulillah..
Sholatullah..shalamullah.. 'Ala yasiin.. Habibillah..."
.
Saat anak itu menangis, ia begitu khawatir
Bahkan, ketika anak tersebut jatuh sakit
Ia berkata,
.
"Nak, jangan sakit ya..Jika ibu bisa, ibu gantikan rasa sakitmu,
Nak.." .
.
.
Anak itu tumbuh remaja,
Dengan keringat yang mengucur, ia membanting tulang agar sang anak bisa sekolah
seperti teman-temannya
Suaminya telah tiada.. Detik demi detik berlalu begitu cepat
Sang anak bertekad melanjutkan kuliah.
Nun jauh di sana, kota pilihannya
Ibu mana yang tak sedih ditinggal buah hati yang dicintai?
Tapi apalah rasa kesedihan itu, bila melihat anaknya bahagia meraih cita-cita
Setiap malam..ia berdoa.
Agar anaknya sehat dan bahagia
Terkadang meminjam HP tetangga sekadar ingin mendengar suara anaknya
Namun sudah sebulan ini, nomornya tak tersambung
Semenjak itu, ia tak tau harus berbuat apa.. Yang dilakukannya hanya berdoa dan
menunggu
Tubuhnya semakin ringkih. Keriput tulang pipinya semakin nyata.
Setiap hari ia duduk di sebuah kursi tua
Sambil memandang ke arah pintu.
Berharap pintu itu akan terbuka
Dan suara yang sangat dinantinya terdengar oleh indera pendengarannya yang
sekarang mulai melemah
Dan wajah yang sangat dirindukannya muncul, memeluk, dan menciumnya .
.
"Anakku..." begitu lirihnya.
"Anakku sayang.." begitu rintihannya.
Tubuhnya kini semakin renta. Tapi pintu itu, tak kunjung terbuka.
Allah...
.
Pipi keriputnya basah oleh lelehan air mata.
Mulutnya tak pernah berhenti berdoa.
Menunggu saatnya tiba,
Pintu itu dibuka oleh buah hatinya
Tapi entah kapan waktu itu tiba..
Ia hanya menanti dengan doa dan kesabaran
Dalam masa tuanya yang sebatang kara,
Ia berharap buah hatinya pulang,
Sebelum ia menutup mata selama-lamanya.
. .
.
(Teruntuk seluruh ibu di dunia ini,
Jasamu sungguh tak terhitung, Ibu..
Maafkan kami, anak-anakmu..yang banyak dosa dan sering menggores luka di
hatimu).
Baca Tulisan Lainnya di Kategori:
berita
,
doa
Be the first to reply!
Post a Comment