Bismillaah...
Wahai suami..ketahuilah bahwa engkau adalah orang asing
baginya..tentunya hitungan tahun tak akan sama dengan hitungan jam engkau
bersamanya. Lembaran ta’aruf itu pun tak kan mampu mewakili siapakah dirinya
yang sebenarnya.
DIALAH SANG GELAS-GELAS KACA...
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mewasiatkan kepada kaum lelaki, yakni :
“Lembutlah kepada gelas-gelas kaca (maksudnya para wanita)”
[HR. Al-Bukhari].
Ramahurmuziy mengatakan, “Para wanita diumpamakan dengan
gelas kaca karena lemah, lembutnya, dan tidak mampu bergerak gesit. Para wanita
disamakan dengan gelas kaca karena lemah, halus dan tubuhnya yang lemah”.
Ulama lain berpendapat, “Para wanita disamakan dengan gelas
kaca karena cepatnya mereka berubah dari ridha menjadi tidak ridha, mudah
pikirannya berubah. Layaknya gelas kaca mereka sangat cepat pecah dan tidak
dapat menerima perlakuan kasar dan keras”
DIALAH TULANG RUSUK YANG BENGKOK...
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok
adalah bagian yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik.” [HR.
Al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186].
Ini adalah perkara yang wajib bagi para ayah, saudara
laki-laki, suami dan laki-laki pada umumnya, supaya bertaqwa kepada Allah dalam
urusan wanita dan memberikan haq-haq mereka. Telah diketahui bahwa tulang rusuk
yang paling atas itu mengikuti tumbuhnya tulang rusuk, dan sesungguhnya pada
tulang rusuk itu terdapat kebengkokan, ini adalah perkara yang telah diketahui.
Maknanya adalah bahwasanya selalu terdapat sesuatu yang bengkok dan kurang
dalam sikapnya. Oleh karena itu telah ditetapkan dalam hadits lain dalam Ash
Shahihaini, bahwa Rasulullah แนฃhallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
"Aku tidak melihat orang yang kurang akal dan agamanya
menghilangkan akal seorang laki-laki yang tegas dan bagus dalam memutuskan
perkara dari pada salah seorang dari kalian (wanita)." [HR. Al-Bukhari]
Wahai suami, itulah hakikat istri yang berada di hadapanmu
saat ini..dialah gelas-gelas kaca yang selama ini engkau dengar…dialah tulang
rusuk yang bengkok yang selama ini engkau cari untuk melengkapi hidupmu.
DIALAH YANG HARUS ENGKAU MULIAKAN...
Wahai suami..engkaulah pemuda shalih yang telah sekian lama
ia nantikan, engkaulah orang yang dinilai bertaqwa kepada Allah oleh orang
tuanya, sehingga mereka rela menikahkanmu dengan putri kesayangan mereka.
Seorang lelaki berkata kepada Hasan Al-Bashri rahumahullah
: “Saya memiliki seorang putri yang telah menginjak usia menikah, sudah banyak
orang yang melamarnya. Kepada siapakah saya harus menikahkannya?!” Hasan
menjawab,
“Nikahkanlah ia dengan seorang yang takut kepada Allah dan
bertaqwa kepada-Nya. Sebab, kalau ia mencintainya maka ia akan memuliakannya
(istri) dan apabila ia membencinya maka ia tidak akan menzhaliminya.”
Maka, muliakanlah ia dengan cintamu dan janganlah engkau
menyakitinya karena kebencianmu kepadanya. Karena sesungguhnya ketika engkau
membenci satu sisi darinya, akan ada sisi yang lain yang engkau sukai.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika
kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS
An-Nisaa' : 19)
ENGKAULAH SANG NAHKODA...
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka” (QS an-Nisaa`: 34).
Ketahuilah wahai suami...sekarang engkau adalah pemimpin
dalam keluargamu. Engkaulah yang berkewajiban mengatur arah kemanakah kemajuan
istana kecilmu ini akan dipesatkan. Karena engkau telah dilebihkan oleh Allah
dari segi akal dan fisik, dari segi jasamu memberikan nafkah untuk keluarga.
Sehingga dengan akalmu engkau dapat memikirkan bagaimana membawa bahtera dengan
penumpang serupa gelas-gelas kaca Ini akan selamat sampai ke tujuan. Dengan
nafkah yang engkau berikan(biidznillah) para penumpang mampu hidup dan
membantumu menerjang angin dan badai.
Ingatlah ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
ditanya tentang hak seorang istri atas suaminya, beliau bersabda :
“Hendaknya dia memberi (nafkah untuk) makanan bagi istrinya
sebagaimana yang dimakannya, memberi (nafkah untuk) pakaian baginya sebagaimana
yang dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan baginya
(mencelanya), dan tidak memboikotnya kecuali di dalam rumah (saja)” [HR. Abu
Dawud, shahih]
Oleh karena itu, memimpinlah dengan berwibawa dan hiasilah
kewibawaanmu dengan kelembutan. Kelembutan ketika berucap, kelembutan ketika
menasehati, kelembutan ketika bersikap…karena ingatlah ia adalah tulang rusuk
yang bengkok.
Berbahagialah kalian wahai sejoli..Inilah anugrah Islam
terindah untuk kalian berdua..Akan terlantun doa keberkahan untuk kalian berdua
dari orang-orang terkasih yang mencintaimu karena Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak diketahui [yang lebih bermanfaat] bagi dua orang
yang saling mencinta semisal pernikahan” [HR. Ibnu Majah no. 1847, As- silsilah
As-shahihah no. 624]
“Semoga Allah memberikan keberkahan untukmu dan menjadikan
keberkahan meliputimu dengan anugerah keberkahan pada keturunanmu, serta semoga
Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130,
dishahihkan oleh Al-Albani).
Wallahua'lam bishowab..