Afwan jika artikel yang saya upload ini sedikit berbeda,
ini berdasarkan penelitian, pengamatan serta pengalaman teman saya yang ditipu
ikhwan berkedok ta'aruf dan mungkin juga ukhti di luar sana juga pernah
merasakan taa’ruf, inilah ungkapan saya sebagai akhwat dan mungkin sedikit
ungkapan yang sejujurnya dan saya pun disini tidak sedang mencampuri urusan
orang lain, tapi hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara yang
wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin salah langkah.
Bila saya salah, atau artikel ini tak berkenan, mohon maaf.
Itu saatnya saya untuk dikritisi. Saya ingin bicara atas nama wanita, terlebih
para akhwat. Tolong untuk para ikhwan (atau yang merasa sebagai muslim).
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa
emosi. Terlepas bahwa saya tidak suka pernyataan tersebut, tetapi itulah fakta.
Sangat mudah membuat wanita bermimpi.
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.
Mungkin kami akan cuek kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. Namun,
jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) namun suka
karena diperhatikan “lebih”.
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga
diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah
ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.
Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq :
seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya
(afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan
sms-sms mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan
pemantapan yang dibungkus sebuah label : ta’aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami
tetap tertuju pada-NYA. Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya
diperuntukkan buat laki-laki baik.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan
ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami
berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina
dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!
Ada beda persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti
virus. Beda itu bernama “rasa” dan “pemaknaan”
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah! Antum
memang bukan Mush’ab. Antum juga tak sekualitas Yusuf 'alaihissalam. Tetapi
antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah
punya jalan keluar yang indah. Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan
puasa!
Saudariku, sahabatku, ukhty muslimah, sesungguhnya ta’aruf
bukanlah sebuah permainan, bukan sekedar coba-coba, dan bukan sekedar
perkiraan.
“hmm..siapa tau cocok…”
“hmm…siapa tau jodoh…”
“siapa tau…”siapa tau…’’
Atau bahkan…” Hmm….lumayanlah…buat hepi-hepian…”
Astaghfirullah.
Sungguh, ta’aruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu
!!
Bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH
ALLAH, OLEH ISLAM, adalah sebuah permainan iseng, permainan coba-coba, dan
sebuah kesenangan terselubung??
Bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN,
justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang
suci, suatu ikatan yang mahal harganya, sebuah perjanjian agung yakni
PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja, siapa
saja yang mau, siapa saja yang ada, atau sebuah iseng-iseng berhadiah…??
Dengan perkataan…“coba ah...sama dia…siapa
tau...hehehe..??!!”
TA’ARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU !!
TA’ARUF ITU SUNGGUH SUCI…!!
Sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya.
Saya bukan siapa-siapa, bahkan saya adalah orang yang sangat-sangat awam dengan
masalah ini.
Tapi…sungguh miris hati saya ketika melihat realita taaruf
seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran…!!
Akibatnya…?? Ta’aruf tiada bedanya dengan pacaran…??
Lalu…?? Ta’aruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan
“selimut Islami…”
Jika pacaran yang dibicarakan adalah…(hmm..mungkin ..^^)
“sayang…ketemuan yuk…”
Jika taaruf… “ukhty…sholat tahajud dulu…??”
Jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan…“sayang…aku
cinta kamu…”
Ta’aruf … “ukhty…sungguh hati ini mencintaimu karena
Allah…????”
Sms-sms penuh perhatian…tiap hari…tiap jam…Telepon-telepon
mengobrol kehidupan sehari-hari.....Chatting...YANG DIBICARAKAN…?? hmm..tidak
jauh beda…!!!
Kiranya semuanya telah tahu...bahwa wanita adalah fitnah
terbesar bagi seorang laki-laki…
Namun…saya wanita…dan ukhty pun wanita…tapi kita juga
tau…bahwa perhatian laki-laki…kasih sayangnya…sikap
melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi
seorang wanita…
Mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata…
“iih…iseng bgt sih…”
“nyebelin…”
“ganjen…”
“Nakal…”
“ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas..”
TAPI….kita semua juga tau….Cinta itu tumbuh karena
terbiasa…
Terbiasa dekat…
Terbiasa ada…
Terbiasa bersama…
Terbiasa berantem..hhe.. ^^
Terbiasa saling menyapa…
Terbiasa diberi perhatian…
Terbiasa saling mengobrol…hmm…
Cinta itu teramat bening…
Saat ini tiada apapun…namun perlahan…tanpa kita sadari…dia
sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita...menguasai kita…
Awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya…
Terganggu oleh sms-sms isengnya….
Terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya….
Namun…tanpa kita sadari…
Saat ia tiada…
Saat sms tak kunjung tiba…
Saat telepon tak berdering lama….
Akan ada perasaan kehilangan….
Setiap saat melihat ke HP...menunggu deringnya…
Setiap saat melongok ke komputer…menunggu onlinenya…
Dan itukah? itukah
saudariku ?? yang dinamakan dengan…”MENCINTAI KARENA ALLAH…??”
Itukah??
itukah??
Ya akhi…para ikhwan….
Sungguh hati wanita ini lemah….
Hati wanita itu mudah terjangkiti virus….
Dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta…
Bagaimana ternyata hati kita sudah saling
merindu…menginnginkan adanya kebersamaan…
Merindukan adanya kasih yang tanpa akhir…
Sementara….KITA BELUM HALAL….!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK
AKAN PERNAH JADI HALAL….!!!!!!
Sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu…???
Sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu…??? Sanggupkah engkau
pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu…??? mulai berharap
padamu…???
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami
tetap tertuju pada-NYA. Karena janji Alloh itu pasti. Wanita baik hanya
diperuntukkan laki-laki baik.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan
ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami
berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina
dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!
Ya akhi.. Ya ikhwan.. Calon pemimpin kami di masa depan….
Jika engkau benar-benar serius...mengapa engkau hanya
bersembunyi dibalik internetmu…?? Bersembunyi dibalik HPmu…??? Bersembunyi
dalam kata-katamu…??
Kita sudah lelah dengan semua itu…
Sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki
BERMENTAL TEMPE…
Yang hanya berani di dunia maya…
Yang hanya berani di dunia sms…
Dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak
cocok….
Jika engkau memang sungguh serius…
DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI…!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG…!! DIHADAPAN KAMI…!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG….!!
Kami wanita ingin pemimpin yang berani….
Kami wanita yang ingin menjaga diri…
Kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu…janji
gombal….
Kami wanita yang ingin laki-laki yang halal….
DENGARLAH AKHI…KAMI WANITA YANG BERBEDA…!!
PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN….
DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI
PERNIKAHAN ITU PULA…!!
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih
pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah
sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang
lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke
arah tujuan yang satu.
Allahumma arinal haqqa haqqa war zuqnaj tiba’ah wa arinal
bathila bathila war zuqnaj tinabah
Be the first to reply!
Post a Comment