Setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan,
setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang
hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada
kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang. {Mudah-mudahan Allah
akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau sesuatu keputusan dari
sisi-Nya.} (QS. Al-Maidah: 52)
Sampaikan
kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari
puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang
dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya dan
kedipan mata.
Kabarkan
juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera
tiba.
Saat kita melihat hamparan padang sahara yang seolah
memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun
yang rimbun penuh hijau dedaunan.
Ketika
kita melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa, tali itu akan
segera putus. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan
berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
Kobaran
api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan
Ilahi membuka "jendela" seraya berkata: {Hai api menjadi dinginlah
dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya': 69)
Lautan
luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain karena
suara agung kala itu telah bertitah, {Sekali-kali tidak akan tersusul.
Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.}
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)
Ketika
bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang
ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha
Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun datang
menyelimuti Abu Bakar.
Mereka
yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang (mungkin) sangat
kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan
dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan
pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan
sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di
luar pagar rumahnya.
Maka
dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan
pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar.
Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu
berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib
akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala
sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu
semua.
Tetapi
sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan, semoga setelah
semua ujian semangat selalu terjaga dalam bingkai Istiqomah, aamiin allahumma aamiin
Be the first to reply!
Post a Comment