Allah menceriterakan kisah Nabi Sulaiman bersama dengan
hewan ini dalam firman-Nya :
حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ
يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ
وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي
أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ
أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah
seekor semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu
tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”
“Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu. Ia pun berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh”. (QS An-Naml : 18-19).
Sebagai
bahan ibroh bagi kita semua ,beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari
semut
1. Senantiasa
bersungguh-sungguh dalam bekerja
Perhatikanlah kerumunan semut yang sedang bekerja. Semut
dikaruniai oleh Allah dengan etos kerja yang tinggi, tak kenal malas ataupun
sungkan. Begitu pun seharusnya seorang muslim sejati. Kesungguhan amal seorang
muslim merupakan wujud dari keimanan yang tinggi kepada Allah. Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
إنَّ الله يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلا أَنْ يُتْقِنَهُ
“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba apabila beramal
kemudian bersungguh-sungguh dalam berama” (HR Abu Ya’la)
2. Berhati-hati
dan waspada
Dengan perawakannya yang tidak besar, membuat semut harus
bekerja dengan ekstra hati-hati. Kewaspadaan tingkat tinggi juga harus
dipraktekkan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal membahayakan. Begitu juga
selayaknya sifat yang dimiliki oleh seorang muslim.
Muslim yang baik adalah seorang yang berusaha untuk tidak
menjatuhkan dirinya sendiri dalam bahaya. Kalaupun pernah terjatuh, ia akan
sebisa mungkin supaya tidak terjatuh untuk yang kedua kalinya. Rosulullah
pernah bersabda:
لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Seorang mukmin tidaklah terjatuh dua kali dalam lubang
yang sama” (HR Bukhori Muslim)
3. Memiliki
keinginan dan tekad yang besar
Terkadang, keraguan yang muncul membuat rencana
yang dimiliki oleh seorang manusia menjadi berantakan dan tak terealisasi.
Sebatas “ingin” saja, tanpa membulatkan tekad, menjadi faktor penghalang bagi
keberhasilan seorang manusia.
4. Mendahulukan
kepentingan umum dibanding pribadi
Inilah salah satu kelebihan semut dibanding manusia. Semut
tak pernah punya keinginan untuk menambah pundi-pundi pribadinya. Bahkan, hewan
ini lebih mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan dirinya
sendiri. Semacam itsar (mendahulukan kepentingan orang lain) yang diajarkan
dalam ajaran Islam.
5. Mau
berkorban
Ego yang dimiliki oleh seorang manusia terkadang terlalu besar, jiika
dibandingkan dengan keadaan yang ada di sekelilingnya. Ego tersebut membuatnya
merasa benar sendiri dan tak mau mengalah. Sekedar mengalah saja tidak mau
apalagi berkorban untuk satu hal yang sudah menjadi keharusan apalagi sebagai
seorang muslim terhadap muslim yang lain. Lihatlah seekor semut. Kita akan
dapati bahwa hewan mungil ini tak ragu mengorbankan diri demi kelompoknya jika
memang diharuskan.
6. Bekerja
rapi dan tertata
Salah satu sifat mencolok dari semut adalah wujud pekerjaan
yang dilakukan dengan rapi dan tertata. Seolah ada pengaturan job description
dalam tugas-tugas yang mereka emban. Semua mendapatkan porsi tugas yang sesuai
dan tepat sasaran.
7. Bijak
dalam menangani masalah
Keberadaan Nabi Sulaiman dan rombongan yang melewati
lembah tempat tinggal semut merupakan krisis besar bagi hewan ini. Bagaimana
tidak, fisik semut yang kecil terkadang tidak disadari oleh manusia sehingga
kalaupun terinjak, manusia tersebut tak sadar dengan apa yang
diinjaknya.
Disinilah semut dengan begitu bijaknya dan tanpa panik
mengingatkan kawan-kawannya yang lain agar segera masuk ke lubang-lubang
mereka.
Dalam ayat yang sudah disebutkan diatas semut berkata :
“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” (QS An-Naml
:18)
8. Serius
dan mau berinisiatif
Keseriusan dalam beramal yang dibarengi dengan munculnya
ide dan inisiatif, membuat hidup menjadi terasa lebih ringan. Sedikit beramal
namun serius, tentu lebih bermanfaat daripada banyaknya amalan yang dibarengi
dengan senda gurau. Sedikit beramal namun serius, terkadang jauh lebih langgeng
dibandingkan dengan banyak beramal yang disertai dengan main-main.
9. Pencapaian
tinggi
Pencapaian yang didapat oleh semut membuat Nabi Sulaiman
tersenyum melihatnya. Senyuman yang beliau sambung dengan doa, agar menjadi
seorang hamba yang pandai bersyukur.
10. Bertanggung
jawab
Adakah semut yang meninggalkan pekerjaannya?. Sepertinya
jawabannya tidak ada. Pasalnya semut dikenal sebagai salah satu hewan yang
memiliki rasa tanggung jawab besar dalam bekerja. Seperti itu juga selayaknya
seorang muslim sejati. Tanggung jawab yang telah diberikan, hendaknya betul-betul
dijaga dan tidak disia-siakan.
Nah, tanpa melihat siapakah yang lebih mulia, sebagai
seorang hamba yang beriman, selayaknya kita mengambil pelajaran dari hewan
kecil ini. Tidaklah Allah menciptakan sesuatu, melainkan ada hikmah dan
pelajaran yang bisa dipetik. Allah berfirman :
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
“Wahai
Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran : 191).
Be the first to reply!
Post a Comment