Maukah Anda menjadi yang pertama atau yang kedua?
📜 Imam
Ahmad dan At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Shahabat Abu Kabasyah al-Anmari
(wafat th. 13 H) Radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
… إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ: عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ
مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِـمَهُ وَيَعْلَمُ
ِللهِ فِيْهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْـمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًا
وَلَـمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّـيَّـةِ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِـيْ
مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُـمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ
رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَلَـمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًـا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ
عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِيْهِ رَحِـمَهُ وَلَا يَعْلَمُ
ِللهِ فِيْهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْـمَنَازِلِ وَعَبْدٍ لَـمْ يَرْزُقْهُ اللهُ
مَالًا وَلَا عِلْمًـا فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ فِيْهِ
بِعَمَلِ فُلاَنٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُـمَا سَوَاءٌ.
“…Sesungguhnya
dunia diberikan untuk empat orang:
1. seorang hamba yang Allah
berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertaqwa kepada Allah dalam hartanya,
dengannya ia menyambung silaturahmi, dan mengetahui hak Allah di dalamnya.
Orang tersebut kedudukannya paling baik (di sisi Allah).
2. Seorang hamba yang Allah
berikan ilmu, namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia
berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang
dikerjakan si fulan.’ Ia dengan niatnya itu, maka pahala keduanya sama.
3. Seorang hamba yang Allah
berikan harta, namun tidak diberikan ilmu. Lalu ia tidak dapat mengatur
hartanya, tidak bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung
silaturahmi dengannya, dan tidak mengetahui hak Allah di dalamnya. Kedudukan
orang tersebut adalah yang paling jelek (di sisi Allah).
4. Dan seorang hamba yang tidak
Allah berikan harta tidak juga ilmu, ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki
harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Ia berniat
seperti itu dan keduanya sama dalam mendapatkan dosa.”
📚
[Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/230-231), at-Tirmidzi (no.
2325), Ibnu Majah (no. 4228), al-Baihaqi (IV/ 189), al-Baghawi dalam Syarhus
Sunnah (XIV/289), dan ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir (XXII/345-346, no.
868-870), dari Shahabat Abu Kabsyah al-Anmari radhiyallaahu ‘anhu. Lihat
Shahiih Sunan at-Tirmidzi (II/270, no. 1894)].
⚠️
Maka, jadilah Anda yang pertama dan atau kedua...
Wallahu ta'ala a'lam
Be the first to reply!
Post a Comment