Sejak Rasulullah SAW wafat, sebagian umat Islam yang ada di kota Madinah mulai menurun keimanannya. Semangat untuk beribadah mulai kendur. Salah satu sahabat Nabi, Abu Hurairah RA, melihat sebagian penduduk Madinah lebih mengutamakan aktivitas dunia di banding mendekatkan diri kepada Allah SWT. Suatu hari ketika mentari beranjak tinggi, Abu Hurairah sengaja memasuki sebuah pasar. Menyaksikan suasana yang hiruk pikuk, ia berpikir bagaimana caranya agar orang-orang tidak terus sibuk dengan bisnisnya. Abu Hurairah kemudian berteriak, "Alangkah bodohnya kalian wahai penduduk Madinah!" "Kebodohan apa yang anda lihat dari diri kami, wahai Abu Hurairah?" sahut salah satu seorang warga dengan lantang. "Ketahuilah, peninggalan Rasulullah SAW telah dibagi-bagikan. Tidakkah kalian berkeinginan pergi untuk mengambil bagian?" seru Abu Hurairah lagi. "Dibagikan di mana wahai Abu Hurairah?" Jawab serentak para pedagang. "Di masjid!" Abu Hurairah membalas singkat.
Penduduk Madinah pun bergegas menuju masjid. Mereka berbondong-bondong mendatangi masjid dengan rasa penasaran, berbagai macam yang dipikirkan. Masing-masing mengira akan mendapatkan sesuatu yang berharga berupa harta benda Rasulullah SAW. Tibalah penduduk Madinah di depan masjid. Tampak di situ Abu Hurairah telah menunggu. Tak terlihat ada tanda-tanda pembagian, warga kemudia protes, "Tidak ada pembagian apa-apa di dalam masjid ini, wahai Abu Hurairah!" "Apakah kalian tidak melihat orang-orang yang berada di dalam masjid ini?" jawab Abu Hurairah seraya tersenyum. "Kami tidak melihat apa-apa di dalam masjid, melainkan hanya orang-orang yang mengerjakan shalat, mengkaji al-Qur'an, serta mendiskusikan soal halal-haram (majelis ilmu). Hanya itu saja!" sahut penduduk Madinah yang mulai merasa kesal. Dengan suara lantang Abu Hurairah berkata, "Celakalah kalian! Itulah peninggalan Rasulullah SAW."
Penduduk Madinah pun bergegas menuju masjid. Mereka berbondong-bondong mendatangi masjid dengan rasa penasaran, berbagai macam yang dipikirkan. Masing-masing mengira akan mendapatkan sesuatu yang berharga berupa harta benda Rasulullah SAW. Tibalah penduduk Madinah di depan masjid. Tampak di situ Abu Hurairah telah menunggu. Tak terlihat ada tanda-tanda pembagian, warga kemudia protes, "Tidak ada pembagian apa-apa di dalam masjid ini, wahai Abu Hurairah!" "Apakah kalian tidak melihat orang-orang yang berada di dalam masjid ini?" jawab Abu Hurairah seraya tersenyum. "Kami tidak melihat apa-apa di dalam masjid, melainkan hanya orang-orang yang mengerjakan shalat, mengkaji al-Qur'an, serta mendiskusikan soal halal-haram (majelis ilmu). Hanya itu saja!" sahut penduduk Madinah yang mulai merasa kesal. Dengan suara lantang Abu Hurairah berkata, "Celakalah kalian! Itulah peninggalan Rasulullah SAW."
Be the first to reply!
Post a Comment