Showing posts with label doa. Show all posts
Showing posts with label doa. Show all posts

Friday, 10 March 2017

Bila Usia Telah Sampai 40 Tahun


Bismillah, Teruntuk orang tua kami, dan calon orang tua..

Allah Ta'ala berfirman :

*حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ*
"...Sehingga apabila dia telah dewasa dan usianya sampai 40 tahun, ia berdoa : "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat berbuat amal shalih yang Engkau ridhai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir terus sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada-Mu dan sungguh aku termasuk orang-orang yang berserah diri"
(QS. Al-Ahqaf 46 : 15).

*Bila Usia 40 Tahun,
Maka manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Ia telah meninggalkan masa mudanya dan melangkah ke masa dewasa yang sebenar-benarnya...

*Bila Usia 40 Tahun,
Maka hendaknya manusia memperbarui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian, semakin meneguhkan tujuan hidup, menjadikan uban sebagai peringatan dan semakin memperbanyak syukur..

*Bila Usia 40 Tahun,
Maka meningkatnya minat seseorang terhadap agama, sedangkan semasa mudanya jauh sekali dengan agama. Banyak yang mulai menutup aurat dan mengikuti kajian-kajian agama. Jika ada orang yang telah mencapai usia ini, namun belum ada juga minatnya terhadap agama, maka bisa jadi pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di dunia...

*Bila Usia 40 Tahun,
Maka tidak lagi banyak memikirkan "masa depan" keduniaan, mengejar karir dan kekayaan. Tetapi sudah jauh berpikir tentang nasibnya kelak di akhirat...

*Bila Usia 40 Tahun,
Jika masih gemar melakukan dosa dan maksiat, mungkin meninggalkan shalat, berzina, atau menghabiskankan waktu yg tidak ada manfaatnya untuk akherat bahkan berdosa (seperti musik2 yg melalaikan kpd Allah, banyak bercanda yg kadang dibumbui kebohongan, dll), maka akan lebih sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan tersebut sampai ajalnya tiba...

*Bila Usia 40 Tahun,
Maka perbaikilah apa-apa yang telah lewat dan manfaatkanlah dengan baik hari-hari yang tersisa dari umur yang ada, sebelum ruh sampai di tenggorokan. Ingatlah menyesal kemudian tiada guna...

Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu berkata :
"Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak bagus dan tidak dapat mengalahkan amal keburukannya, Maka hendaklah ia bersiap-siap ke Neraka"

Imam Malik rahimahullah berkata :
"Aku dapati para ahli ilmu di negeri kami mencari dunia dan berbaur dengan manusia hingga datang kepada mereka usia 40 tahun. Jika telah datang usia tersebut kepada mereka, mereka pun meninggalkan manusia (yaitu lebih banyak konsentrasi untuk meningkatkan ibadah dan ilmu)"
(At-Tadzkiroh hal 149).

Imam asy-Syafi’i rahimahullah tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat.Jika ditanya, maka beliau menjawab :
"Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir.
Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar.
Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar.
Komitmenku sekarang seperti itu juga.
Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia.
Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia.
Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk-pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku.
Di antara aku dan dia ada Allah"

Abdullah bin Dawud rahimahullah berkata :
"Kaum salaf, apabila diantara mereka ada yang sudah berumur 40 tahun,

ia mulai melipat kasur, yakni tidak akan tidur lagi sepanjang malam, selalu melakukan shalat, bertasbih dan beristighfar. Lalu mengejar segala ketertinggalan pada usia sebelumnya dengan amal-amal di hari sesudahnya."
(Ihya Ulumuddin IV/410).

Yaa Allah.. Yaa Robby..
Berilah keberkahan dalam kehidupan kami..
Keberkahan dalam Ilmu kami..
Keberkahan dalam Ibadah kami...
Keberkahan dalam Agama kami..
Keberkahan dalam Rumah tangga kami..
Keberkahan dalam Pekerjaan & Rezki kami..
Aamiin..

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Friday, 3 March 2017

Syukur Jauh Lebih Baik Daripada Mengeluh


*BUGHATS*

Seorang ulama dari Suriah bercerita ttg do'a yg selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini.

*ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺭﺯُﻗﻨَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮﺯُﻕُ ﺍﻟﺒُﻐَﺎﺙََ*

"Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kpd *bughats*"_

Apakah "bughats" itu...?
Dan bagaimana kisahnya...?

"Bughats" anak burung gagak yg baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yg disebut "bughats". Ketika sdh besar dia menjadi gagak (ghurab).

Apa perbedaan antara bughats & ghurab...?

Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.

Di saat induknya menyaksikanya, ia tdk terima itu anaknya, hingga ia tdk mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dari kejauhan saja.

Anak burung kecil malang yg baru menetas dari telur itu tdk mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.

Lalu bgmna ia makan dan minum...?

Allah Yang Maha Pemberi Rezeki yg menanggung rezekinya, karena Dialah yg tlh menciptakannya.

Allah menciptakan AROMA tertentu yg keluar dr tubuh anak gagak yg dpt mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat & serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, lalu ia pun memakannya...
Bismillahi Masya Allah...

Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sdh tumbuh.

Ketika itu barulah gagak mengetahui itu anaknya & ia pun mau memberinya makan sehingga tumbuh dewasa & bisa terbang mencari makan sendiri.

Secara otomatis aroma yg keluar dari tubuhnya pun hilang & serangga² tdk berdatangan lagi ke sarangnya.

Dia-lah Allah, Ar Razaq, Yg Maha Penjamin Rezeki...

*... نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا .*
...Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia...
(QS. Az-Zukhruf: Ayat 32)

Rezekimu akan mendatangimu di mana pun engkau berada, selama engkau menjaga ketakwaanmu kepada Allah, sbgmn sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:

"Sesungguhnya Malaikat Jibril membisikkan di dlm qalbuku bahwa seseorang tdk akan meninggal sampai sempurna seluruh rezekinya. Ketahuilah, bertaqwalah kpd Allah, dan perindahlah caramu meminta kpd Allah. Jgn sampai keterlambatan datangnya rezeki membuatmu mencarinya dgn cara bermaksiat kpd Allah. Sesungguhnya tdk akan didapatkan sesuatu yg ada di sisi Allah kecuali dgn menta'atinya."

Jadi...
Tidaklah pantas bagi orang-orang yang beriman berebut rezeki & seringkali tdk mengindahkan halal haramnya rezeki itu dan cara memperolehnya.

Yuk introspeksi diri, apakah muamalah dan pekerjaan yg kita lakukan ini sudah sesuai hukum الله atau belum. Mengetahui status hukum perbuatan dulu baru berbuat....itulah sikap selayaknya seorang muslim.

*اَللّٰهُمَّ اَكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.*

“Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Ahmad)

Oleh sebab itu wahai kaum muslim, janganlah kita takut akan kurangnya rezeki, Allah Subhanahuwata'ala sudah mengatur rezeki. Sadarilah kitalah yang sebenarnya tidak pernah puas dan qanaah (menerima) dalam mensyukuri nakmat. Perbanyaklah bersyukur dan beristiqfar agar kita disayang Allah Subhanahuwata'ala.

Semoga hidup kita dicukupkan oleh rezeki yang halalan Thoyyiban dan dipenuhi keberkahan didalam mencari karunia Allah Subhanahuwata'ala di dunia ini,  Aamiiin...

Wallahua'lam.


Barakallahu fiikum ajma'in...

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Wednesday, 1 March 2017

Doa Mohon Ampunan Dalam Segala Hal


🍃 Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menganjurkan sebuah do'a kepada kita untuk memohon ampunan dalam segala hal :

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، وَجَهْلِيْ، وَإِسْرَافِيْ فِي أَمْرِيْ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جَدِّيْ وَهَزْلِيْ، وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ، وَكُلُّ ذلِكَ عِنْدِيْ، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

“Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, keberlebih-lebihan dalam perkaraku, dan apa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah diriku dalam kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu adalah berasal dari sisiku. Ya Allah, ampunilah aku dari segala dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, segala dosa yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku, Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang mengakhirkan, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

____________________


📚 HR. Bukhari 6398 dan Muslim 2719

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Tuesday, 21 February 2017

Doa Memohon Tegaknya Agama


Ya Allah, Yaa Rabb kami..
jadikanlah Kami yang hina ini menjadi mulia disaat org2 mulia satu persatu mulai tergelincir menjadi Hina...

Ya Allah, Yaa Rabb kami... masukanlah kami kedalam Naungan Kemah Iman dimana manusia berlomba2 masuk kedalam kemah Hipokrit...
 
Ya Allah, Yaa Rabb kami... Muliakan, luruskan Aqidah kami, baikkan Iman Kami agar kelak berjumpa dengan Panglima Kami Muhammad Bin Abdullah...
 
Ya Allah, Ya Rabb kami... jadikanlah kami generasi selanjutnya yang berada dibarisan Al-Mahdi dimana Bani Kalb, Persia, Rum berada dibawah Kaki kami...
 
Ya Allah, Ya Rabb kami... jauhkanlah kami dari penyakit Wahn, jadikanlah Kami pemuda2 pencinta  kematian sebagaimana org2 kafir mencintai Dunia...
 
Ya Allah, Ya Rabb kami... permudahkanlah Urusan2 kami disaat kami mengambil Pedang pedang Nabi kami yang lama digantung dipohon2 Zaitun...
 
Ya Allah, Ya Rabb kami... selamatkanlah saudara saudara kami dari fitnah Qainath, fitnah Duhaima dan Puncak Fitnah (fitnah Dajjal)...

Ya Allah, Ya Rabb Kami...
Bantulah Para Mujahidin, Para perjuang, Para Pembantu Agama-Mu di seluruh alam yang membantu Agama-Mu, Terimalah amal mereka...

Ya Allah, Rabb kami...
hinakanlah, hancurkanlah  dan musnahkanlah musuh-musuh Agama-Mu, Dengan azab yang pedih...


Aamiin...

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Sunday, 19 February 2017

Mari Kita Banyakin Dzikir!


"Hisablah (hitunglah) diri-diri kalian sebelum kalian dihisab"
┈┈┈✿❁✿┈┈┈

Allah berfirman:

ٱقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ ﴿١﴾

"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS. Al-Anbiya': 1)

'Umar bin Al-Khotthob berkata:

حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا، وزنوها قبل أن توزنوا، وتزينوا للعرض الأكبر

“Hisablah (hitunglah) diri-diri kalian sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri-diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan hiasilah diri-diri kalian untuk menghadapi hari dinampakkannya amal-amal kalian.” (Madarijus Salikin 1/319 - Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)

📚 Dzikir Pagi..

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْ  شِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ


“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.”

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Doa-doa Memohon Ketetapan Hati


Iman itu kadang bisa di atas, kadang juga di bawah. Maksudnya apa? Jadi terkadang iman kita sangat tinggi, sehingga kita kuat sekali untuk beribadah. Semangat sekali untuk selalu berbuat kebaikan untuk agama Islam. Kadang juga iman kita sangat turun sekali ke bawah, sehingga kita terperosok jauh ke dalam kemaksiatan yang tiada hentinya. Sehingga kita harus selalu berdoa semoga iman kita selalu senantiasa condong kepada kebaikan, selalu condong kepada Allah SWT. Kita harus berdoa supaya diberi ketetapan hati yang hanya ingin kepada ridho Allah SWT. Berikut di antara doa-doa memohon ketetapan hati ;

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
 يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbiy ‘Ala Diinik
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Thaa’atik
Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)


Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Doa-doa Ketika Kita Wudhu


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

1. Doa ketika membasuh dua pergelangan tangan:
اللَّهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِيكَ كلها
Allohummahfidz Yadayya Min Ma a'syika Kulliha
Artinya: Ya Allah, peliharalah kedua tanganku daripada melakukan maksiat
kepadaMu.

2. Doa ketika berkumur:
اللَّهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allohumma a'inni 'Ala Dzikrika wa Syukrika wahusni 'Ibadatika
Artinya: Ya Allah, bantulah aku supaya aku dapat berzikir kepadaMu, dan
bersyukur kepadaMu, dan perelok ibadah kepadaMu.

3. Doa ketika membasuh hidung:
اَللَّهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَة الجَـنَّةْ
Allohumma Arihni Roihatal Jannati

Artinya: Ya Allah, berilah aku ciuman daripada haruman bau Syurga.

4. Doa ketika membasuh muka (setelah membaca niat wudhu dalam
hati):
اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ
وُجُوْهٌ
Artinya: Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari putihnya wajah-wajah
dan hitamnya wajah-wajah.

5. Doa ketika basuh tangan kanan:
اَللَّهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً
يَسِيْرًا
Allohumma A'thini kitabi biyamini wa hasibni hisaban yasiro
Artinya: Ya Allah! berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan dan
hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.

6. Doa ketika membasuh tangan kiri:
اَللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى وَ لاَ مِنْ وَرَاءِ
ظَهْرِىْ
Allohumma Laa Ta'thini Kitabi bisyimali walaa min waro,i dzohri
Artinya: Ya Allah, janganlah beri kepadaku kitab amalanku dari sebelah
kiri atau dari sebelah belakang.

7. Doa saat membasahi kepala:
اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
Allohumma harrim sya'ri wabasyari 'Alannari.
Artinya: Ya Allah, haramkan rambutku dan kulit kepalaku daripada
neraka.

8. Doa ketika membasuh dua telinga:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ
فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
Allohummaj'Alni minalladzina yastami'unal Qoula fayattabi'una ahsanahu
Artinya: Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengar
ucapan yang baik dan mengikuti sesuatu yang terbaik.

9. Doa saat membasuh dua telapak kaki:
اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ قدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ
اْلاَقْدَامِ
Allohumma Tsabbit Qodami 'Alaa Syirothika yauma tazillul Aqdam
Artinya: Ya Allah, tetapkan kedua kakiku di atas titian shirothol
mustaqim pada hari dimana banyak kaki-kaki yang tergelincir.

10. Doa setelah berwudhu:
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ
أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ
اْلمُتَطَهِّرِيْنَ وَصَلَى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ
Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu
baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya.
Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan
jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci. Dan selawat dan
salam kepada penghulu kami Muhammad, keluarganya, dan
sahabat-sahabatnya. 

Salam Fillah, Semoga bermanfaat.


Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Friday, 17 February 2017

Makanan Yang Baik Akan Melahirkan Doa Yang Terkabul


Dikisahkan, Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A pernah memasukkan ujung jarinya ke tenggorokan agar makanan yang sudah terlanjur dia telan, bisa keluar lagi begitu dia mengetahui makanan pemberian pelayannya itu adalah hasil dari usahanya menjampi seseorang di masa jahiliyah.

Sambil terus berusaha mengeluarkan makanan dalam perutnya ia berkata, "Seandainya makanan ini tidak bisa keluar kecuali dengan mengeluarkan nyawaku, sungguh aku akan melakukannya.”
Begitulah Abu Bakar, sahabat sekaligus mertua dari Rasulullah SAW ini sangat besar perhatiannya dalam menjaga agar sesuatu yang haram tidak masuk ke dalam tubuhnya.
Sekecil apapun makanan, ketika masuk ke dalam tubuh seseorang, akan berpengaruh besar bagi kehidupan orang tersebut.
Makanan halal akan memberi pengaruh baik, sedang makanan haram akan mendatangkan pengaruh yang buruk.
Dari Ibnu Abas RA. Diriwayatkan bahwa Sa’ad Abi Waqqash RA pernah berkata, “Ya Rasulullah, do’akan kepada Allah agar aku senantiasa menjadi orang yang dikabulkan do’anya oleh Allah SWT.''
Rasulullah pun bersabda, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan do’anya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya. Sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, tidak akan diterima amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” (HR. Ath-Thabrani).
Rasulullah SAW pernah menceritakan tentang seorang laki-laki yang habis menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu lalu mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdo’a, “wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”
Padahal makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram, dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya yang demikian. (H.R. Muslim).
Dari hadits di atas dijelaskan, ketika seorang mengonsumsi makanan haram, baik haram karena dzatnya ataupun haram disebabkan karena cara mendapatkannya, maka akan mengakibatkan 3 perkara:
do’anya tidak akan pernah dikabulkan Allah SWT.
Amal kebaikannya tidak akan diterima.
Di akherat akan ditempatkan dalam neraka.

Betapa besar resiko yang diakibatkan dari makanan yang haram, maka sudah seharusnya seorang muslim memperhatikan setiap makanan yang hendak dimakan, menjaga diri dan keluarga dari makanan haram, tidak memberi nafkah kecuali dari hasil nafkah yang halal.
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab RA, ia berkata, “Ketika Perang Khaibar, para sahabat Nabi SAW melihat para korban dan mereka berkata, “fulan syahid, fulan syahid,” hingga sampailah ketika mereka melewati seseorang, kata mereka “si fulan ini pasti syahid” hal itu disaksikan oleh Nabi SAW, maka beliau bersabda “tidak, sungguh aku melihat dia dalam neraka gara-gara kain burdah yang ia ghulul. (HR. Muslim).
Nah, jika dikarenakan mengambil sesuatu yang belum menjadi haknya seorang mujahid yang gugur di medan perang saja pahalanya terganjal dan harus masuk neraka, padahal jihad merupakan puncaknya sebuah amal, lantas bagaimana dengan amalan-amalan lainnya jika pelakunya masih mengonsumsi, mengambil dan menerima sesuatu yang haram...???!

Wallahu A’lam..

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Thursday, 16 February 2017

The Power of Istighfar


Apapun bentuk kesenangan dan kebahagiaan yang diekspresikan oleh siapapun di muka bumi, sesungguhnya Allah lebih bahagia dan lebih senang lagi terhadap hamba-Nya yang beristighfar. Coba, kurang baik apalagi Allah sama kita.

Jadi kalau teman-teman ngebayangin ada seseorang yang sedang happy banget, lagi excited banget terhadap sesuatu, Allah lebih excited lagi terhadap hamba-Nya yang beristighfar.

Jadi kalau mau buat Allah tersenyum,istighfar (astaghfirullaahal adzim). Kita pun bisa membayangkan "Allah senyum yah?" hahahaha

Allah tuh gak pendendam kayak kita,Allah itu membalas sesuai dengan amal, kalau kita gak istighfar baru dibalas. Tapi begitu kita istighfar, Allah lupain semua dosa kita, seolah-olah kita gak pernah ngecewain Allah sama sekali.

Kita datang kepada Allah, "Rabbii, Astaghfiruka wa atuubu ilaika (aku memohon ampun dan bertaubat kepada Mu), Allah menjawab, "Hambaku,," (langsung dipeluk sama Allah, seolah-lah)

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang selalu beristighfar (meminta ampun dari Allah), niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dari setiap kesempitan, kesenangan dari setiap kesedihan, dan memberi rezeki tanpa diduga olehnya." (HR. Abu Daud)

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Obat Stroke


Pada satu ketika dimana Nabi Allah Sulaiman a.s duduk di singgahsananya,
Maka datang satu lembaga yang cukup besar, maka bertanya Nabi Allah
Sulaiman "siapakah engkau..?"

Maka dijawab oleh lembaga tersebut bahwa akulah Rihul Ahmar....dan
Aku bila memasuki rongga anak adam, maka lumpuh, keluar darah dari
Rongga, dan apabila aku memasuki otak anak adam, maka menjadi gilalah anak adam..

Maka diperintahkan oleh Nabi Sulaiman a.s supaya membakar lembaga
tersebut, maka berkatalah Rihul Ahmar kepada Nabi Sulaiman a.s bahwa
"Aku kekal sampai hari kiamat tiba,tiada sesiapa yg dapat membinasakan Aku melainkan Allah.
Lalu Rihul Ahmar pun ghaiblah ia.

Diriwayatkan cucunda Nabi Muhammad S.A.W. terkena Rihul Ahmar
Sehingga keluar darah dari rongga hidungnya.
Maka datang malaikat jibril kepada
Nabi S.A.W.  dan bertanya Nabi kepada jibril.
Maka ghaib sebentar, lalu malaikat jibril Kembali mengajari akan doa Rihul Ahmar kepada Nabi S.A.W. kemudian
Dibaca doa tersebut kepada cucunda nya dan dengan sekejap cucunda Rasulullah sembuh serta merta.
Lalu bersabda Nabi S.A.W. bahwa barang siapa Membaca doa stroke/ Doa Rihul Ahmar walau sekali dalam seumur
Hidupnya, maka akan dijauhkan dari penyakit ANGIN AHMAR atau
STROKE.

*Doa menjauhkan terhindar dari angin ahmar dan penyakit kronik*

اللهم إني أعوذبك من الريح الأحمر والدم الأسود والداء الأكبر

Allahumma inni a'uzubika minarrihil ahmar, waddamil aswad, waddail akbar.

*Artinya; *
_Ya Allah tuhanku lindungi aku dari angin merah & lindungi aku dari darah hitam (strok) & dan dari penyakit berat_


*Panjangkanlah ke group keluarga sahabat kita yang tersayang...agar kita semua sehat terhindar dari STROKE dan sejahtera.. aamiin*

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Wednesday, 15 February 2017

Aku Sayang Ibu


Seorang wanita berdiri di ambang pintu.
Dulu, berpuluh tahun yang lalu..
Dia membuka pintu itu, dengan seorang bayi dalam dekapannya
Penuh rasa sayang.. Ia belai rambut bayi tersebut,
Ia timang..
Ia senandungkan sholawat untuknya, .
.
"Sholatullah..shalamullah.. 'Ala tohaa.. Rasulillah..
Sholatullah..shalamullah.. 'Ala yasiin.. Habibillah..."
.
Saat anak itu menangis, ia begitu khawatir
Bahkan, ketika anak tersebut jatuh sakit
Ia berkata,
.
"Nak, jangan sakit ya..Jika ibu bisa, ibu gantikan rasa sakitmu, Nak.." .
.
.
Anak itu tumbuh remaja,
Dengan keringat yang mengucur, ia membanting tulang agar sang anak bisa sekolah seperti teman-temannya
Suaminya telah tiada.. Detik demi detik berlalu begitu cepat
Sang anak bertekad melanjutkan kuliah.
Nun jauh di sana, kota pilihannya

Ibu mana yang tak sedih ditinggal buah hati yang dicintai?
Tapi apalah rasa kesedihan itu, bila melihat anaknya bahagia meraih cita-cita

Setiap malam..ia berdoa.
Agar anaknya sehat dan bahagia
Terkadang meminjam HP tetangga sekadar ingin mendengar suara anaknya
Namun sudah sebulan ini, nomornya tak tersambung
Semenjak itu, ia tak tau harus berbuat apa.. Yang dilakukannya hanya berdoa dan menunggu

Tubuhnya semakin ringkih. Keriput tulang pipinya semakin nyata.
Setiap hari ia duduk di sebuah kursi tua
Sambil memandang ke arah pintu.
Berharap pintu itu akan terbuka

Dan suara yang sangat dinantinya terdengar oleh indera pendengarannya yang sekarang mulai melemah 
Dan wajah yang sangat dirindukannya muncul, memeluk, dan menciumnya .
.
"Anakku..." begitu lirihnya.
"Anakku sayang.." begitu rintihannya.

Tubuhnya kini semakin renta. Tapi pintu itu, tak kunjung terbuka.

Allah...
.
Pipi keriputnya basah oleh lelehan air mata.
Mulutnya tak pernah berhenti berdoa.

Menunggu saatnya tiba,
Pintu itu dibuka oleh buah hatinya

Tapi entah kapan waktu itu tiba..
Ia hanya menanti dengan doa dan kesabaran
Dalam masa tuanya yang sebatang kara,
Ia berharap buah hatinya pulang,

Sebelum ia menutup mata selama-lamanya.
. .
.
(Teruntuk seluruh ibu di dunia ini,
Jasamu sungguh tak terhitung, Ibu..
Maafkan kami, anak-anakmu..yang banyak dosa dan sering menggores luka di hatimu).



Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Sunday, 12 February 2017

Ucapan yang Baik Kepada Orang yang Sakit


Di antara ucapan yang kita baca kepada orang yang sakit adalah ucapan syafakallah jika si sakit adalah laki-laki dan ucapan syafakillah jika si sakit adalah perempuan atau tepatnya dengan mengucapkan ini:


شفاك الله,لا بأس, طهور إن شاء الله


Syafakallah / syafakillah, la ba’sa, thahuurun insya Allah.


Artinya:

“Semoga Allah segera menyembuhkanmu, tak mengapa, suci dari dosa insya Allah.”

Doa dengan mengatakan “La ba’sa, thahuurun insya Allah” ketika menjenguk orang yang sakit ini diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad dalam sebuah riwayat yang shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari (10/118-Fathul Baari).

Doa yang kedua yang bisa diucapkan ketika mendoakan kesembuhan bagi orang yang sakit adalah doa yang juga diajarkan oleh Nabi dengan bunyi:




As’alullahal adzim, rabbal arsyil adzim an yasyfiaka.


“Aku memohon kepada Allah yang maha agung, pemilik Arasy yang agung agar segera menyembuhkanmu.”


Doa ini dibaca kepada atau untuk orang yang sakit sebanyak 7 kali sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Nabi tentang anjuran membaca doa ini saat mengunjungi orang yang sakit, Nabi bersabda:





Tidaklah seorang muslim mengunjungi orang muslim lain yang sakit yang belum sekarat lalu dia mengucap ini : …..(mengucap doa di atas) sebanyak 7 kali, melainkan Allah akan menyembuhkannya.(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari sahabat Abdullah bin Abbas).

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Thursday, 9 February 2017

Muhasabah Diri


Dikisahkan, ada seseorang yang mendatangi Al-Imam Ahmad dan bertanya kepada beliau, “Wahai Imam, bagaimana menurut anda mengenai sya’ir ini?”

Beliau menjawab, “Sya’ir apakah ini?” di mana orang tersebut membaca sya’ir berikut

إذا ما قال لي ربي اما استحييت تعصيني

Jika Rabb-ku berkata kepadaku, “Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?”

وتخفي الذنب عن خلقي وبالعصيان تأتيني

Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku

فكيف أجيبُ يا ويحي ومن ذا سوف يحميني؟

Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku?

أسُلي النفس بالآمالِ من حينٍ الى حيني

Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan dari waktu ke waktu

وأنسى ما وراءُ الموت ماذا بعد تكفيني

Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani

كأني قد ضّمنتُ العيش ليس الموت يأتيني

Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku

وجائت سكرة الموتُ الشديدة من سيحميني

Dan ketika sakaratul maut yang sangat berat datang menghampiriku, siapakah yang mampu melindungiku?

نظرتُ الى الوُجوهِ أليـس منُهم من سيفدينـــي

Aku melihat wajah-wajah manusia, tidakkah ada di antara mereka yang akan menebusku?

سأسأل ما الذي قدمت في دنياي ينجيني

Aku akan ditanya tentang apa yang telah aku persiapkan untuk dapat menyelamatkanku (di hari pembalasan)

فكيف إجابتي من بعد ما فرطت في ديني

Maka bagaimanakah aku dapat menjawabnya setelah aku melupakan agamaku

ويا ويحي ألــــم أسمع كلام الله يدعوني

Aduhai sungguh celakalah aku, tidakkah aku mendengar firman Allah yang menyeruku?

ألــــم أسمع لما قد جاء في قاف ويسِ

Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?

ألـــم أسمع بيوم الحشر يوم الجمع و الديني

Tidakkah aku mendengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkannya (manusia), dan hari pembalasan?

ألـــم أسمع مُنادي الموت يدعوني يناديني

Tidakkah aku mendengar panggilan kematian yang selalu menyeruku, memanggilku?

فيا ربــــاه عبدُ تــائبُ من ذا سيؤويني

Maka wahai Rabb-ku, akulah hambamu yang ingin bertaubat, siapakah yang dapat melindungiku?

سوى رب غفور واسعُ للحقِ يهديني

Melainkan Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Luas Karunianya, Dialah yang memberikan hidayah kepadaku

أتيتُ إليكَ فارحمني وثقــّـل في موازيني

Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diriku dan beratkanlah timbangan (kebaikanku)

وخفَفَ في جزائي أنتَ أرجـى من يجازيني

Ringankanlah hukumanku, sesungguhnya hanya Engkaulah yang kuharapkan pahalanya untukku

Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya’ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis.


📚 Sumber : Kitab Manaqib Al-Imam Ahmad hal. 205 oleh Al-Imam Ibnul Jauzy.

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

Umar bin Khattab RA


Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu mengharapkan syahid

Ketika Khalifah Umar radhiyallahu ’anhu sedang wukuf di Arafah ia membaca doa sebagai berikut:
:اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِي
سَبِيلِكَ وَوَفَاةً بِبَلَدِ رَسُولِكَ
“Ya Allah aku mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah)” (HR Malik 878)
Sepulangnya beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah seorang sahabat di Madinah. 
Maka sahabat tersebut berkomentar:
“Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini.
Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya.”
Dengan ringan Umar radhiyallahu ’anhu menjawab:
”Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah.”
Keesokan paginya, saat Umar radhiyallahu’anhu mengimami sholat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan kerisnya ke tubuh mulia sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnyapun rubuh di samping mihrab.
Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ’anhu segera menggantikan posisi Imam sholat melanjutkan hingga selesai sambil menangis sesunggukan mengkhawatirkan nasib Umar radhiyallahu’anhu.
Maka tidak lama sesudah itu Umarpun menghembuskan nafas terakhir.
Beliau syahid di jalan Allah. Beliau wafat dalam keadaan sedang memimpin sholat kaum Muslimin.
Subhanallah…!!!
Berdasarkan riwayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mengharapkan mati syahid di jalan Allah merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan dalam Islam.
Bahkan ia merupakan kejadian yang dinanti-nantikan sehingga dituangkan dalam bentuk doa oleh para pendahulu kita.


Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:

 
back to top