Thursday, 9 February 2017

Umar bin Khattab RA


Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu mengharapkan syahid

Ketika Khalifah Umar radhiyallahu ’anhu sedang wukuf di Arafah ia membaca doa sebagai berikut:
:اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِي
سَبِيلِكَ وَوَفَاةً بِبَلَدِ رَسُولِكَ
“Ya Allah aku mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah)” (HR Malik 878)
Sepulangnya beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah seorang sahabat di Madinah. 
Maka sahabat tersebut berkomentar:
“Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini.
Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya.”
Dengan ringan Umar radhiyallahu ’anhu menjawab:
”Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah.”
Keesokan paginya, saat Umar radhiyallahu’anhu mengimami sholat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan kerisnya ke tubuh mulia sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnyapun rubuh di samping mihrab.
Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ’anhu segera menggantikan posisi Imam sholat melanjutkan hingga selesai sambil menangis sesunggukan mengkhawatirkan nasib Umar radhiyallahu’anhu.
Maka tidak lama sesudah itu Umarpun menghembuskan nafas terakhir.
Beliau syahid di jalan Allah. Beliau wafat dalam keadaan sedang memimpin sholat kaum Muslimin.
Subhanallah…!!!
Berdasarkan riwayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mengharapkan mati syahid di jalan Allah merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan dalam Islam.
Bahkan ia merupakan kejadian yang dinanti-nantikan sehingga dituangkan dalam bentuk doa oleh para pendahulu kita.


Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top