Tuesday, 28 February 2017
Menyeru Kepada Yang Ma'ruf
๐นDlm Q.S. Ali 'Imran: 104, terdapat kalimat :
*" َูุงْูุชَُْูู ู ُِْููู ْ ุฃُู َّุฉٌ "*
("Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat...")
Maksudnya :
๐ yang senantiasa *teguh menegakkan perintah Allah* yakni mengajak kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka adalah orang-orang *yang beruntung*.
๐ hendaknya ada segolongan umat yang *siap siaga menjalankan tugas ini*, tugas ini merupakan *kewajiban bagi setiap individu umat sesuai dengan kemampuannya,*
sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahih Muslim, dari Abu Hurairah ุฑุถู ุงููู ุนูู, Ia berkata, Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda :
" Barangsiapa yg *melihat kemunkaran*, maka hendaklah ia mengubah dengan :
๐ธTANGANNYA, jk tdk mampu mk dg
๐ธLISANNYA, dan jk tdk mampu mk hendaklah ia mengingkari dg
๐ธHATINYA (sambil berpaling/meninggalkn secara fisik/memperlihatkn ketidak sukaannya, sebagai bukti pengingkarannya pd kemunkaran) dan itu adalah *selemah-lemah iman*."
Dalamm riwayat lain disebutkn :
" Dan *setelah itu* (jika tidak bs dengan tangan, lisan dan hati) *tidak ada lagi iman* walaupun sebesar biji sawi"
(H.R. Muslim (I/69,70). Muslim (no. 49))
๐นFirman Allah:
" Dan *hendaklah* ada di antara kamu segolongan umat yang *menyeru kepada kebajikan*, menyuruh yg ma'ruf dan mencegah yg munkar, mereka adalah *orang2 yg beruntung*" (Q.S. Ali 'Imran: 104)
๐งJika kita tdk menyeru kepada yg ma'ruf dan tidak mencegah kemunkaran...maka :
1. Allah akn menyegerakn turunnya *adzab* kepada kita dari sisi-Nya.
2. Allah tidak akn mengabulkan *do'a* kita.
๐ช๐ชsemangat* dlm mengajak orang dlm *kebaikan* yg Allah dan Rasul-Nya ajarkan, dan sangat tegas ,mencegah kemaksiatan jika itu memang jelas melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya
lmam Ahmad meriwayatkn dari Hudzaifah Ibnul Yaman r.a bahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, *hendaklah kalian menyeru kepada yg ma'ruf dan mncegah kemunkaran*, atau (KALAU TIDAK), maka *Allah akan menyegerakan turunnya adzab* atas kalian dari sisi-Nya, lalu *kalian berdo'a memohon kpada-Nya, tapi Dia tidak mengabulkannya* untuk kalian." (HR. Ahmad(V/38))
๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ
Wallahua'lam bishowab
Apa Itu Sakit?
๐น~
Sakit itu "Zikrullah".
Mereka yang menderitanya akan lebih sering menyebut Asma
Allah dibandingkan ketika dalam sehatnya.
๐น~
Sakit itu "Istighfar".
Dosa - dosa akan mudah teringat, jika datang sakit.
Sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampun.
๐น~
Sakit itu "Tauhid".
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah
yang akan terus digetar?
๐น~
Sakit itu "Muhasabah".
Kita lagi sakit akan punya lebih banyak waktu untuk
merenungi diri dalam sepi, menghitung - hitung bekal kembali.
๐น~
Bahkan sakit itu "Ilmu".
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi
dan pada akhirnya merawat diri utk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena
sakit.
๐น~
Sakit itu "Nasihat".
Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang
sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar.
Allah cinta dan sayang keduanya.
๐น~
Sakit itu "Silaturrahim".
Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya
datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra ?
Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.
๐น~
Sakit itu "Penggugur Dosa".
Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia,
Anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya.
๐น~
Sakit itu "Mustajab Do'a". Imam As-Suyuthi keliling kota mencari
orang sakit lalu minta dido'akan oleh yang sakit.
๐น~
Sakit itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan".
Diajak maksiat tak mampu - tak mau. Dosa.. lalu malah
disesali.. kemudian diampuni.
๐น~
Sakit itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis".
Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi dan para makhluk
langit.
๐น~
Sakit meningkatkan kualitas "Ibadah".
Rukuk - Sujud lebih khusyuk,
Tasbih - Istighfar lebih sering,
Bermunajat - Do'a jadi lebih lama.
๐น~
Sakit itu memperbaiki "Akhlak".
Kesombongan terikikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi
dibiasakan santun, lembut dan Tawadhu'.
๐น~ Dan
pada akhirnya "SAKIT" membawa kita untuk selalu ingat
akan"KEMATIAN"
Semoga yang sedang sakit Allah sembuhkan..!!!!
*ุขَู
ٍِِّْููููู ุขَู
ٍِِّْููููู ุขَู
ٍِِّْููููู َูุขุฑَุจَّ ุขٌูุนَุขَูู
ِِِْูู.*
Untuk Para Suami (Engkau Asing Baginya)
Bismillaah...
Wahai suami..ketahuilah bahwa engkau adalah orang asing
baginya..tentunya hitungan tahun tak akan sama dengan hitungan jam engkau
bersamanya. Lembaran ta’aruf itu pun tak kan mampu mewakili siapakah dirinya
yang sebenarnya.
DIALAH SANG GELAS-GELAS KACA...
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mewasiatkan kepada kaum lelaki, yakni :
“Lembutlah kepada gelas-gelas kaca (maksudnya para wanita)”
[HR. Al-Bukhari].
Ramahurmuziy mengatakan, “Para wanita diumpamakan dengan
gelas kaca karena lemah, lembutnya, dan tidak mampu bergerak gesit. Para wanita
disamakan dengan gelas kaca karena lemah, halus dan tubuhnya yang lemah”.
Ulama lain berpendapat, “Para wanita disamakan dengan gelas
kaca karena cepatnya mereka berubah dari ridha menjadi tidak ridha, mudah
pikirannya berubah. Layaknya gelas kaca mereka sangat cepat pecah dan tidak
dapat menerima perlakuan kasar dan keras”
DIALAH TULANG RUSUK YANG BENGKOK...
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok
adalah bagian yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik.” [HR.
Al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186].
Ini adalah perkara yang wajib bagi para ayah, saudara
laki-laki, suami dan laki-laki pada umumnya, supaya bertaqwa kepada Allah dalam
urusan wanita dan memberikan haq-haq mereka. Telah diketahui bahwa tulang rusuk
yang paling atas itu mengikuti tumbuhnya tulang rusuk, dan sesungguhnya pada
tulang rusuk itu terdapat kebengkokan, ini adalah perkara yang telah diketahui.
Maknanya adalah bahwasanya selalu terdapat sesuatu yang bengkok dan kurang
dalam sikapnya. Oleh karena itu telah ditetapkan dalam hadits lain dalam Ash
Shahihaini, bahwa Rasulullah แนฃhallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
"Aku tidak melihat orang yang kurang akal dan agamanya
menghilangkan akal seorang laki-laki yang tegas dan bagus dalam memutuskan
perkara dari pada salah seorang dari kalian (wanita)." [HR. Al-Bukhari]
Wahai suami, itulah hakikat istri yang berada di hadapanmu
saat ini..dialah gelas-gelas kaca yang selama ini engkau dengar…dialah tulang
rusuk yang bengkok yang selama ini engkau cari untuk melengkapi hidupmu.
DIALAH YANG HARUS ENGKAU MULIAKAN...
Wahai suami..engkaulah pemuda shalih yang telah sekian lama
ia nantikan, engkaulah orang yang dinilai bertaqwa kepada Allah oleh orang
tuanya, sehingga mereka rela menikahkanmu dengan putri kesayangan mereka.
Seorang lelaki berkata kepada Hasan Al-Bashri rahumahullah
: “Saya memiliki seorang putri yang telah menginjak usia menikah, sudah banyak
orang yang melamarnya. Kepada siapakah saya harus menikahkannya?!” Hasan
menjawab,
“Nikahkanlah ia dengan seorang yang takut kepada Allah dan
bertaqwa kepada-Nya. Sebab, kalau ia mencintainya maka ia akan memuliakannya
(istri) dan apabila ia membencinya maka ia tidak akan menzhaliminya.”
Maka, muliakanlah ia dengan cintamu dan janganlah engkau
menyakitinya karena kebencianmu kepadanya. Karena sesungguhnya ketika engkau
membenci satu sisi darinya, akan ada sisi yang lain yang engkau sukai.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika
kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS
An-Nisaa' : 19)
ENGKAULAH SANG NAHKODA...
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka” (QS an-Nisaa`: 34).
Ketahuilah wahai suami...sekarang engkau adalah pemimpin
dalam keluargamu. Engkaulah yang berkewajiban mengatur arah kemanakah kemajuan
istana kecilmu ini akan dipesatkan. Karena engkau telah dilebihkan oleh Allah
dari segi akal dan fisik, dari segi jasamu memberikan nafkah untuk keluarga.
Sehingga dengan akalmu engkau dapat memikirkan bagaimana membawa bahtera dengan
penumpang serupa gelas-gelas kaca Ini akan selamat sampai ke tujuan. Dengan
nafkah yang engkau berikan(biidznillah) para penumpang mampu hidup dan
membantumu menerjang angin dan badai.
Ingatlah ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
ditanya tentang hak seorang istri atas suaminya, beliau bersabda :
“Hendaknya dia memberi (nafkah untuk) makanan bagi istrinya
sebagaimana yang dimakannya, memberi (nafkah untuk) pakaian baginya sebagaimana
yang dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan baginya
(mencelanya), dan tidak memboikotnya kecuali di dalam rumah (saja)” [HR. Abu
Dawud, shahih]
Oleh karena itu, memimpinlah dengan berwibawa dan hiasilah
kewibawaanmu dengan kelembutan. Kelembutan ketika berucap, kelembutan ketika
menasehati, kelembutan ketika bersikap…karena ingatlah ia adalah tulang rusuk
yang bengkok.
Berbahagialah kalian wahai sejoli..Inilah anugrah Islam
terindah untuk kalian berdua..Akan terlantun doa keberkahan untuk kalian berdua
dari orang-orang terkasih yang mencintaimu karena Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak diketahui [yang lebih bermanfaat] bagi dua orang
yang saling mencinta semisal pernikahan” [HR. Ibnu Majah no. 1847, As- silsilah
As-shahihah no. 624]
“Semoga Allah memberikan keberkahan untukmu dan menjadikan
keberkahan meliputimu dengan anugerah keberkahan pada keturunanmu, serta semoga
Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130,
dishahihkan oleh Al-Albani).
Wallahua'lam bishowab..
Waspadalah Wahai Para Wanita
Wahai para wanita…tahukah anda bahwa:
(1)
Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula
dosa-dosamu
(2)
Semakin sang lelaki menghayalkanmu…semakin berhasrat denganmu maka semakin
bertumpuk pula dosa-dosamu
(3)
Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara sembarangan tidak
akan ada pertanggungjawabannya kelak..!!!. Bisa jadi senyumanmu sekejap menjadi
bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal bagimu selama berhari-hari..,
apalagi keelokan tubuhmu….
(4)
Bayangkanlah… betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya
diumbar di hadapan ribuan…bahkan jutaan para lelaki??
(5)
Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu…maka
anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah…,
(6)
Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka ingatlah itu
semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad menjadi santapan cacing
dan ulat…dan di akhirat kelak…bisa jadi berubah menjadi bahan bakar neraka
jahannam!!
Monday, 27 February 2017
Keutamaan Beramal Shaleh Dan Menjauhi Dosa-Dosa Besar
➡️
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
ุงูุตَََّููุงุชُ ุงْูุฎَู
ْุณُ، َูุงْูุฌُู
ْุนَุฉُ ุฅَِูู ุงْูุฌُู
ْุนَุฉِ، َูุฑَู
َุถَุงُู
ุฅَِูู ุฑَู
َุถَุงَู، ู
َُِّููุฑَุงุชٌ ู
َุง ุจَََُّْูููู ู
َุง َูู
ْ ุชُุบْุดَ ุงَْููุจَุงุฆِุฑُ
“Sholat yang lima waktu, sholat Jum’at sampai Jum’at
berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, adalah
penghapus-penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa besar
tidak dilakukan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
✅ Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan
beramal shalih dan menjauhi dosa-dosa besar, yaitu mendapatkan ampunan atas
dosa-dosa kecil.
✅ Dan
sungguh seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah 'azza wa jalla dari
dosa-dosa besar maupun kecil. Karena dosa-dosa kecil sekali pun, jika terus
dilakukan maka akan menjadi besar dan membinasakan pelakunya.
✅ Namun
untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa besar harus dengan bertaubat kepada
Allah 'azza wa jalla.
➡️
Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,
ูุงู ุฌู
ููุฑ ุฃูู ุงูุนูู
: ุฅู ุฃุฏุงุก ุงููุฑุงุฆุถ ูุชุฑู ุงููุจุงุฆุฑ ูููุฑ ุงูุณูุฆุงุช
ุงูุตุบุงุฆุฑ، ุฃู
ุง ุงููุจุงุฆุฑ ููุง ูููุฑูุง ุฅูุง ุงูุชูุจุฉ ุฅูู ุงููู ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู
“Jumhur ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan
kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa
kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada
Allah subhanahu wa ta’ala.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 6/64]
✅ Dan
taubat yang benar adalah dengan memenuhi 6 syarat-syarat taubat:
1. Ikhlas karena Allah 'azza wa jalla.
2. Menyesali dosanya.
3. Meninggalkannya.
4. Bertekad tidak akan melakukannya lagi di masa yang akan
datang.
5. Sebelum habis waktunya, yaitu sebelum datangnya kematian
atau sebelum terbitnya matahari dari arah Barat.
6. Jika dosa itu adalah kesalahan kepada orang lain maka
harus meminta maaf atau mengembalikan haknya.
C.I.N.T.A ,,, Apa Itu Cinta?
Cinta…❤️❤️❤️ Adalah spt ‘Ali, ketika dia
berbaring tidur menggantikan Rasulullah di kasur nya, padahal dia tahu bahwa
sekelompok orang kafir telah berkumpul untuk membunuh Rasulullah, dia juga tahu
bahwa dia mungkin saja tewas di kasur yang sama!!
Cinta… ❤️❤️❤️Adalah spt Bilal, ketika dia
tidak lagi mengumandangkan adzan setelah wafatnya Rasulullah, lalu atas
perintah ‘Umar, Bilal mengumandangkan adzan lagi, saat penaklukan Baitul
Maqdis. Tidak pernah tangisan itu terlihat begitu membahana sebelumnya, Pada
detik-detik Bilal mengucapkan “Asyhadu anna Muhammadar-Rasulullaah”.
Cinta… ❤️❤️❤️Adalah spt Abu Bakar yang
mengatakan: “saat kami berhijrah, aku heran dengan munculnya susu yang
tercampur air, lalu aku berikan susu tersebut kepada Rasulullah, dan aku
katakan: “Minumlah wahai Rasulullah”. Abu Bakar mengatakan: “Maka Rasulullah
pun minum sehingga hilanglah dahagaku” (Rasulullah yang minum, Abu Bakar yang
hilang dahaganya).
Cinta… ❤️❤️❤️Adalah spt Zubair yang
mendengar kabar terbunuhnya Rasulullah, lalu dia pun keluar dengan menyeret
pedangnya di jalan-jalan kota Makkah, padahal usianya baru 15 tahun. Agar
pedangnya menjadi pedang pertama yang terhunus dalam sejarah Islam.
Cinta… ❤️❤️❤️Adalah spt Rabi’ah bin Ka’b
saat Rasulullah bertanya kepadanya “apa yang kamu butuhkan?” Rabi’ah pun
menjawab: “aku meminta agar aku bisa mendampingimu di surga”
Berdoalah Kalian Semua Kepada Allah, Niscaya Allah Kabulkan
Umar bin al-Khaththab—semoga Allah meridhainya—berkata:
"Barang siapa diberi kemudahan berdoa, (doanya) akan
dikabulkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;
“Berdoalah kalian niscaya Aku kabulkan.” (Ghafir: 60)
Barang siapa diberi kemudahan bersyukur, niscaya akan
ditambah kenikmatannya, berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala;
“Jika kalian mau bersyukur, niscaya Aku tambah kenikmatan
yang Aku berikan kepada kalian.” (QS. Ibrahim: 7)
Barang siapa diberi kemudahan untuk meminta ampun kepada
Allah subhanahu wa ta’ala, niscaya Allah mengampuninya, berdasarkan firman
Allah subhanahu wa ta’ala;
“Mintalah kalian ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Muzzammil: 20).
_____
๐(al-Bayan
wat Tabyin,3/288)
Romantis Itu Adalah ...
๐ -
Ketika Istri mengatakan "sebentar Lg adzan sayang" membangunkan dan
memberi semangat suaminya untuk beribadah.
๐ -
Ketika suami berangkat kerja istri berbisik "hati² di jalan ya syg baik²,
aku lebih siap tahan lapar daripada kau bawa pulang nafkah yang tidak
halal"
๐ -
Ketika suami istri terpisah, istri mendoakan, semisal saat sholat duha,
mendoakan keberkahan pekerjaan suami, saling mendoakan untuk saling menguatkan,
๐ -
Ketika suami kerja saat istirahat kerja suami menelpon atau sms ke istri
"makanan di luar tidak seenak masakan mu istriku, dan istri menjawab
"tapi masakan ku tak seenak saat kau ada di sampingku"
๐ -
Ketika jam pulang kerja sang suami sangat rindu pulang, pada saat yg sama istri
rindu saat suami tiba di rumah.
๐-istri
menanti suami pulang dengan menyiapkan makanan, berdandan wangi dan bibir merah
merona.
๐ -
Suami pulang kerja mengucapkan salam dan istri menjawab salam, dan membukakan
pintu dengan senyum manis, mencium tangan dan kecupan sayang, lalu istri
menawarkan "Mau minum apa sayang❓" dll.
๐ -
Ketika syukur menghiasi makan bersama, apapun yang ada di atas meja bersyukur
atas nikmat yang istri sajikan.
๐ -
Ketika suami istri kompak mengajar anak mengaji, ayah dan ibunya tidak melepas
diri atas anak, mencetak generasi terbaik, bekerja sama untuk anak lebih
berkualitas, dari ayahnya anak mendapatkan pendidikan tegas dan brani dan dari
istrinya, anak mendapatkan kelemahlembutan.
๐ -
Ketika istri rela melepas suaminya pergi keluar untuk menuntut ilmu agama,
karna dia ingin suaminya menjadi imam baginya.
๐ -
Bukan saling memaki jika terjadi kesalahan namun saling menasehati dengan lemah
lembut dengan menucapkan "sayang tidakkah kamu ingin memasuki surga
bersama² ku " dan saling menyadari kesalahan 1 sama lain.
๐ -
Salah atau tidak diri kita, namun tidak sungkan untuk meminta maaf sesegera
mungkin semisal dengan memeluk mencium dll, (contoh istri Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wassalam, yg mengatakan "aku tidak akan tidur jika engkau masih
marah suamiku" (dengan mesra)
๐ -
Melakukan hal sunnah bersama² (contoh : mencabut bulu ketiak
bersama/bergantian)
๐ -
Ketika istri cerewet, maka suami berkata dalam hati "teruslah cerewet,
karna cerewetmu itu bukti rasa cintamu kepadaku"
๐ -
Bersyukur dapat istri/suami dengan sgala kekurangannya.
Allahu A'lam bishowab..
Barakallahulii walakum
Astaghfirullahu lii walakum
๐น๐น______๐น ๐น
Sebagian laki-laki mungkin akan lebih bertahan pada wanita
yang lembut hatinya daripada imut wajahnya.
Untuk apa berwajah imut, cantik nan indah tapi tak ada
kelembutan dalam hatinya?
Bersyukurlah duhai lelaki yang dianugerahkan istri yang
lembut hatinya...
Saat dinasihati ia mendengarkan.
Saat suami emosi ia tak membalas emosi.
Meski kesal, cukup dipendam dalam hati dan dilepaskan
melalui doa selepas sujudnya.
Saat suami memanggil segera menghadap.
Saat suami membutuhkan selalu sedia.
__________❄️❄️----------------
Jadi untuk para lelaki yang masih membujang... mulailah
saat ini meminta pada Allah agar diberikan istri yang lembut hatinya, karna
dengan kelembutan hatinya...:
°°๐°°
Fisik yang biasa akan nampak indah untuk dipandang
°°๐°°
Penampilan yang sederhana akan terkesan istimewa.
°°๐°°
Kekurangan yang ada padanya menjadi kelebihan yang dapat membuatmu jatuh cinta
untuk kesekian kalinya.
°°๐°°
Mempermudah jalanmu menuju titian Syurga-Nya... Sebab istri yang lembut
hatinya, senantiasa mendoakan suaminya dan mengundangkan berkah dalam
rumahnya.
๐น
MasyaAllah...
Semoga para muslimah pun, terus benahi diri menjadi sebaik²nya
muslimah yang Allah cintai, hingga kelak suami yang Allah berikan menjadi jembatan kita untuk
bertemu dengan-Nya..
Sunday, 26 February 2017
Disaat Kita Mengaku Cinta, Apakah Kita Juga Dicintai?
Ada seorang ulama yang berkata.....
"Hal yang menjadi fokus terpenting bukanlah sekedar
'engkau mengaku cinta',
akan tetapi yang terpenting adalah 'apakah engkau juga
dicintai..."
Banyak diantara kita yang mengaku cinta pada Allah Ta'ala,
tetapi kita yang berlumur dosa ini pun semestinya bertanya, 'Apakah kita juga
dicintai oleh Allah'
Kita yang berlumur dosa ini, tentu masih memiliki
kesempatan untuk bisa dicintai oleh Allah Ta'ala..
Caranya ialah dengan bertaubat dan memohon ampunan
kepada-Nya..
Karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat...
▫️Karena Allah yang berfirman:
ุฅَِّู ุงََّููู ُูุญِุจُّ ุงูุชََّّูุงุจَِูู
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-oramg yang
bertaubat..."
(Al Baqarah : 222)
Sudahkah kita istighfar hari ini...?
Mari perbanyak istighfar...
Seuntai Nasihat Untuk Wanita
๐ทJadilah
wanita yang penyayang & lembut.
Dan janganlah menjadi wanita yang kasar dan keras.
๐ท️Jadilah
wanita yang berjawah berseri & selalu tersenyum.
Dan janganlah menjadi wanita yang bermuka masam dan selalu
cemberut.
๐ท️Jadilah
wanita yang bijaksana & sabar.
Dan janganlah menjadi wanita yang plin-plan dan
temperamental.
๐ท️Jadilah
seorang ibu yang menghangatkan.
Dan janganlah menjadi wanita yang dingin hingga dijauhi.
๐ท️Jadilah
wanita yang dicintai dan di rindukan.
Dan jangan menjadi wanita yang lalai dan di lalaikan.
๐ท️Jadilah
wanita mukminah dan bersyukur.
Dan jangan menjadi wanita yang kafir dan kufur.
๐ท️Jadilah
wanita pencemburu yang di cintai.
Dan jangan menjadi wanita pencemburu yang menghancurkan.
๐ท️Jadilah
wanita pengatur rumah tangga yang qana'ah.
Dan jangan menjadi wanita yang mubadzir.
๐ท️Jadilah
sahabat wanita yang di cintai.
Dan jangan menjadi musuh yang di benci.
๐ท️Jadilah
wanita yang pendiam dan lemah lembut.
Dan jangan menjadi wanita yang cerewet dan kasar.
๐ท️Jadilah
wanita seperti Khadijah r.a,Zainab r.a dan Aisyah r.a.
Dan jangan menjadi seperti istri Nabi Luth dan istri Nabi
Nuh.
๐ท️Jadilah
wanita seperti wanita yang ALLAH suka melihatnya.
Dan janganlah menjadi wanita seperti wanita yang setan suka
melihatnya.
Allah terus, Allah lagi, Lagi-lagi Allah
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita banyak mengalami hal-hal yang di luar dugaan kita. Kita juga pasti melakukan rutinitas kita sehari-hari. Hal ini bukan sebuah keharusan, tapi ini sebuah kebiasaan yang kalau tidak kita lakukan maka kita akan merasa ada yang kurang dalam hidup. Kita bertransaksi sehari-hari dengan manusia lainnya, supaya kehidupan kita berjalan dan segala hal bisa terpenuhi
Makanya udah, transaksinya tuh sama Allah saja. Kalau kita bertransaksi sama Allah, maka nanti Allah akan mendatangkan manusia untuk menyayangi kita. Makanya kalau pas kita berkasih sayang, kenapa? karena Allah. Kalau pas kita memaafkan, kenapa? karena Allah. Pas kita berlapang dada, kenapa? karena Allah.
Karena sehingga ketika Allah sering disebut, karena Allah,karena Allah,karena Allah maka Allah akan mengatakan, "Lihatlah hambaKu, dia melakukan ini karena Aku". Besoknya kita lakukan lagi, maka Allah berkata lagi, "Lihatlah hambaKu, dia melakukan ini karena Aku, wahai malaikat saksikanlah sesungguhnya aku sayang kepada hambaKu itu."
Maka Allah berkata kepada malaikat Jibril, "Sayangi dia wahai Jibril!"
Malaikat itu "Laa ya'shuunallaha maa amarahum, wa yaf'aluuna maa yu'maruun", itu sifat malikat. Gak mau bermaksiat kepada Allah, dan pasti melaksanakan perintah Allah.
"Ya Jibril, cintai dia!" maka saat itu pula Jibril mencintai hamba ini. Terus Jibril mengumumkan hal ini kepada seluruh malaikat, maka saat itu juga seluruh malaikat mencintai hamba ini.
Wallahu alam bishowab....
Saturday, 25 February 2017
Suami....Pintu Surga Di Rumah
*Isteri,*
memiliki pintu syurga di rumahnya. Pintu itu boleh mengantar dia ke syurga atau
melemparkannya menuju ke *neraka.* Pintu itu hanya satu, *SUAMI.*
Isteri
yang TAAT kepada suaminya, kelak memiliki kedudukan seperti lelaki yang mati
syahid dalam peperangan di jalan Allah.
Setiap
isteri melayani suaminya, maka perbuatannya akan meninggikan darjatnya di sisi
Allah.
Amal
ibadah yang paling utama bagi seorang isteri adalah melayani suami dan
anak²nya.
Lebih
utama dari ibadah sunnah apa pun.Sebab itu amat rugi sekali wanita yang sibuk
dengan zikir, tetapi suaminya terlantar tak dipikir.
Sibuk
dengan al-Quran tapi suaminya tak pernah disediakan makan.
Sibuk
dengan majlis maulud, tapi dengan suaminya selalu perang mulut.
Berdebat,
bicara kasar, menipu, berbohong, nusus, menyakitinya, memandangnya dengan
pandangan rendah, meninggikan suara …..
_Laa
haula wa laa quwwata illa billaaaah_
Wahai
para isteri …..
Tiada
guna solatmu
Tiada
guna majlis yang kau hadiri
Tiada
guna puasamu
Tiada
guna zikirmu
Tiada
guna hajimu
Tiada
guna bacaan al-Quranmu
Tiada
guna sedekahmu
Sebelum
kau meminta maaf kepada suamimu.
Jangan
sakiti dia, walaupun terkadang dia memiliki kelemahan di sana-sini.
Nabi
telah menjelaskan, wanita yang menjadikan wajah suaminya berubah, maka tak akan
diterima solatnya walau sejengkal.
Dalam
riwayat, wanita yang tidak mahu melayani suaminya di malam hari, dilaknat
malaikat hingga pagi hari.
Selagi
ada kesempatan, berubahlah sikap menjadi baik.
Selagi
ada kesempatan minta maaflah.
Jadilah
isteri yang baik, Jika memang yang kau tuju syurga,
Itulah
jalannya.
Carilah
ridha suamimu, Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari perbuatan yang boleh
mendatangkan murka-Nya. Baik yang kita sadari atau tidak kita sadari.
_Dalam
hadist juga diketemukan, “Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya
suamimu adalah syurga dan nerakamu.” (HR. Ahmad).
Renungan Diri Untuk Para Mujahid
Apakah Aku seorang MUJAHID SEJATI⁉️
๐Mujahid,
tapi qiyamul lail tidak menjadi bagian diriku
๐Mujahid,
tapi tidak punya wirid harian dari Al-Qur'an
๐Mujahid,
tapi aku tidak sibuk dengan durus (pelajaran)
๐Mujahid,
tapi aku tidak berkutat dengan dzikir, amal sunnah, dan yang rawatib.
๐Mujahid,
tapi tidak menetes air mataku karena takut kepada Allah.
๐Mujahid,
tapi kesia-sian lah yang mengisi hidupku, tidur sampai dhuhur, dan begadang
hingga fajar, waktuku berlalu begitu saja, dan aku tidak mengerti betapa
berharganya waktu.
๐Mujahid,
tapi aku tidak menggamit kegiatan-kegiatan yang baik. Kalau acaranya melenakan
dan menghibur sesuai yang aku harap, aku akan hadir duluan. Sedangkan latihan
fisik, training yang syar'i, dan ribath yang butuh waktu lama, maka aku akan
beralasan sedang sibuk, banyak urusan.
๐Mujahid,
tapi aku banyak berkeluh kesah dalam keseharianku.
๐Mujahid,
tapi aku banyak ghibah, membicarakan orang lain.
๐Mujahid,
tapi aku tidak mau mengambil nasihat yang datang, hatiku tetap kosong walaupun
ada seseorang yang menasihatiku.
๐Mujahid, tapi aku tidak
mau menyeru kepada yang ma'ruf, dan melarang dari yg mungkar, dan tidak
memotivasi orang untuk berkarya yang baik.
Dari sini aku bertanya-tanya,
apakah kita bener-bener mujahid? Ataukah kita ini sudah
menipu diri sendiri dengan penampilan Jihad dan Istiqomah, sedangkan kita jauh
dari sifat-sifat seorang mujahid.
Kita perlu menilik lagi Jihad kita, apakah benar
sungguh-sungguh Jihad?
Renungan Jiwa Untuk Para Mujahidah
Aku Mujahidah.❓❓๐
๐Apakah
diriku termasuk seorang mujahidah sejati?
๐Apakah
diriku telah berjuang untuk agamaku?
๐Apa yg
telah diriku lakukan untuk menegakkan kalimat Alloh?!
Mujahidah, tapi qiyamul lail tidak menjadi bagian diriku..
Mujahidah, tapi tidak punya wirid harian dari Al-Qur'an,
bahkan diriku dalam sehari jarang sekali untuk berinteraksi dg al-quraan..
Mujahidah, tapi diriku tidak sibuk dengan durus
(pelajaran), atau hal2 yang bermanfaat untuk agama serta Akhirat ku..
Mujahidah, tapi diriku tidak berkutat dengan dzikir, amal
sunnah, dan yang rawatib yang akan menjadi bekal untuk ku menuju akhirat
kelak..
Mujahidah, tapi tidak menetes air mataku karena takut
kepada Allah bahkan ketika mendengar ayat2 Nya yang berupa Ancaman atau azab
Nya..
Mujahidah, tapi kesia-sian lah yang mengisi hidupku, tidur
sampai dhuhur, dan begadang hingga fajar, waktuku berlalu begitu saja, dan aku
tidak mengerti betapa berharganya waktu bahkan terkadang diriku lebih memilih
kehidupan dunia dan melupakan akhirat..
Mujahidah, tapi diriku tidak menggambil kegiatan-kegiatan
yang baik. Kalau acaranya melenakan dan menghibur sesuai yang diriku harap,
diriku akan hadir duluan. Sedangkan latihan fisik, training yang syar'i, dan
ribath yang butuh waktu lama, maka diriku akan beralasan sedang sibuk, banyak
urusan bahkan tidak ada niat untuk menghadirinya sama sekali.
Mujahidah, tapi diriku banyak berkeluh kesah dalam
keseharianku dan bahkan diriku jauh dari kata 'bersyukur'..
Mujahidah, tapi diriku banyak ghibah, membicarakan orang
lain, dan banyak dari kata2ku yg sangat tidak bermanfaat sama sekali bagi
akhiratku..
Mujahidah, tapi diriku tidak mau mengambil nasihat yang
datang, hatiku tetap kosong walaupun ada seseorang yang menasihatiku dan terkadang
diriku menjauhi org yg menasehatiku bahkan membenci nya..
Mujahidah, tapi diriku tidak mau menyeru kepada yang
ma'ruf, dan melarang dari yang mungkar, dan tidak memotivasi orang untuk
berkarya yang baik,,
Dari sini aku bertanya-tanya,,,
apakah kita bener-bener mujahidah sejati???
Ataukah diriku ini sudah menipu diri sendiri dengan
penampilan Jihad dan Istiqomah, jilbab yg terurai sampai ke kaki, cadar yg
berkibar ktika tertiup angin, sedangkan diriku jauh dari sifat-sifat seorang
mujahidah yg sesungguhnya, bahkan sangat jauh sekali.
๐๐๐
Wahai jiwa... Jangan lah engkau mengaku sebagai mujahidah
bahkan sampai bermimpi untuk mati syahid tapi dirimu dan akhlakmu sangat jauh
dari kata 'mujahidah' yg sesungguhnya..๐ข๐ข
Mengapa Ghibah Disamakan Dengan Memakan Bangkai Manusia?

Allah ta'ala menyamakan orang yang mengghibah saudaranya
seperti memakan bangkai saudaranya tersebut. Apa rahasia dari penyamaan ini?
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
ََููุง َูุบْุชَุจْ ุจَุนْุถُُูู
ْ ุจَุนْุถًุง ۚ ุฃَُูุญِุจُّ ุฃَุญَุฏُُูู
ْ ุฃَْู
َูุฃَُْูู َูุญْู
َ ุฃَุฎِِูู ู
َْูุชًุง ََููุฑِْูุชُู
ُُูู ۚ َูุงุชَُّููุง ุงََّููู ۚ ุฅَِّู ุงََّููู
ุชََّูุงุจٌ ุฑَุญِูู
ٌ
“Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat:
12).
Dalam ayat di atas, Allah ta’ala menyamakan orang yang
mengghibah saudaranya seperti memakan bangkai saudaranya tersebut. Apa rahasia
dari penyamaan ini?
Imam Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan, “Ini adalah
permisalan yang amat mengagumkan, diantara rahasianya adalah:
Pertama, karena ghibah mengoyak kehormatan orang lain,
layaknya seorang yang memakan daging, daging tersebut akan terkoyak dari
kulitnya. Mengoyak kehormatan atau harga diri, tentu lebih buruk keadaannya.
Kedua, Allah ta’ala menjadikan “bangkai daging saudaranya”
sebagai permisalan, bukan daging hewan. Hal ini untuk menerangkan bahwa ghibah
itu amatlah dibenci.
Ketiga, Allah ta’ala menyebut orang yang dighibahi tersebut
sebagai mayit. Karena orang yang sudah mati, dia tidak kuasa untuk membela
diri. Seperti itu juga orang yang sedang dighibahi, dia tidak berdaya untuk
membela kehormatan dirinya.
Keempat, Allah menyebutkan ghibah dengan permisalan yang
amat buruk, agar hamba-hambaNya menjauhi dan merasa jijik dengan perbuatan
tercela tersebut” (Lihat: Tafsir Al-Qurtubi 16/335), lihat juga: I’laamul
Muwaqqi’iin 1/170).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menjelaskan, “Ayat
di atas menerangkan sebuah ancaman yang keras dari perbuatan ghibah. Dan
bahwasanya ghibah termasuk dosa besar. Karena Allah menyamakannya dengan
memakan daging mayit, dan hal tersebut termasuk dosa besar. ” (Tafsir As-Sa’di,
hal. 745).
Wallahu a’lam.
Friday, 24 February 2017
Durhaka Kepada Orang Tua
Ibnu Mubarak rahimahullah berkata :
"Jika pada saat orangtuamu berbicara denganmu, dan ia
memilih banyak diam daripada bicara
karena takut kemarahanmu, maka ketahuilah bahwa kamu sudah durhaka."
Nas'alullah al-'aafiyah... Bukankah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, "Ada tiga golongan yang tidak akan masuk
surga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, yakni anak yang
durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki dan
kepala rumah tangga yang membiarkan adanya kejelekan (zina) dalam rumah
tangganya." [Hadits Riwayat Hakim, Baihaqi, Ahmad 2/134]
ุงูููู
ุงุบูุฑ
ููุง ูููุงูุฏููุง ูุงุฑุญู
ูู
ุง
ูู
ุง ุฑุจูุงูุง ุตุบุงุฑุง
Niat Baik Hasilnya Pasti Akan Baik
Niatlah
Yang Menentukan Baik atau Buruknya amal
Baik
tidaknya amal perbuatan seseorang itu tergantung kepada baik tidaknya niat amal
perbuatan tersebut. Bisa jadi ada dua orang yang melakukan amal kebaikan yang
sama secara kasat mata, tetapi berbeda nilai di sisi Allah ๏ทป karena perbedaan
niatnya.
Misalnya,
ada dua orang ke masjid, tapi punya niat yang berbeda. Yang satu mencari
kebaikan atau mengajarkan kebaikan, yang satu lagi ada tujuan duniawi, maka
kedua orang ini dinilai beda oleh syariat.
Dari
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ๏ทบ bersabda:
ู
ู
ุฏุฎู ู
ุณุฌุฏูุง ูุฐุง ููุชุนูู
ุฎูุฑุง ุฃู ูุนูู
ู ูุงู ูุงูู
ุฌุงูุฏ ูู ุณุจูู ุงููู ูู
ู ุฏุฎูู ูุบูุฑ ุฐูู
ูุงู ูุงููุงุธุฑ ุฅูู ู
ุง ููุณ ูู
Barang
siapa yang masuk ke dalam masjid kami ini, dengan tujuan untuk mempelajari
kebaikan atau mengajarkannya maka dia seperti mujahid fi sabilillah. Dan barang
siapa yang memasukinya untuk tujuan selain itu, maka dia seperti orang yang
sedang melihat sesuatu yang bukan kepunyaannya.
(HR.
Ahmad No. 8587, Ibnu Hibban No. 78. Hadits ini hasan menurut Syaikh Syu’aib Al
Arnauth dalam tahqiq Beliau terhadap Shahih Ibni Hibban)
Syaikh
Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr Hafizhahullah mengatakan:
ูู
ู
ุฌุงุก ุฅูู ุงูู
ุณุฌุฏ ู
ู ุฃุฌู ุฃู ูุตูู ููู، ุฃู ู
ู ุฃุฌู ุฃู ูุดูุฏ ุงูุฌู
ุงุนุฉ ุงูุชู ูู ูุงุฌุจุฉ، ุฃู
ู
ู ุฃุฌู ุฃู ُูุญุตّู ุงูุฃุฌุฑ ูู ุงูู
ุณุฌุฏ ุจุงูุฐูุฑ ููุฑุงุกุฉ ุงููุฑุขู، ููู ุญุธู ููู ู
ุง ุฃุฑุงุฏ، ูู
ู
ูู
ูุฏุฎู ุงูู
ุณุฌุฏ ููุฐุง ุงูุนู
ู ุงูุนุธูู
، ูุฅูู
ุง ุฏุฎูู ูุฃู
ุฑ ู
ู ุงูุฃู
ูุฑ ุงูุชู ูุง ุนูุงูุฉ ููุง
ุจุงูุฏูู ูุงูุทุงุนุฉ ููู ุญุธู، ููู ู
ุง ุฃุฑุงุฏ ู
ู ุงูุนู
ู ุจูุง ุฃุฌุฑ
"Barangsiapa
yang datang ke masjid untuk shalat, atau untuk menghadiri shalat berjamaah,
atau mencari pahala dengan berdzikir dan membaca Al Quran, maka dengan ini dia akan
mendapatkan sesuai apa yang diinginkannya. Ada pun yang masuk ke masjid untuk
melakukan amal yang tidak ada kaitan dengan perkara agama dan ketaatan, maka
dia mendapatkan sesuai apa yang diinginkannya itu, dan tidak mendapatkan
pahala." (Syaikh Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr, Syarh Sunan Abi Daud, No.
066. Maktabah Al Misykah)
Tapi,
ini tidak berlaku bagi "niat baik" dibalik sebuah kejahatan. Seperti
ikut berjudi dengan niat mendakwahi para penjudi, berzina untuk mendakwahi PSK,
dan semisalnya. Karena niat yang baik tidak mengubah yang haram menjadi halal,
kecuali ada dalilnya.
Kaidahnya:
ุงูุบุงูุฉ ูุง ุชุจุฑุฑ ุงููุณููุฉ ุฅูุง ุจุฏููู
ุงูุบุงูุฉ ูุง ุชุจุฑุฑ ุงููุณููุฉ ุฅูุง ุจุฏููู
Tujuan
(yang baik) tidaklah membuat baik sarana (yang haram) kecuali dengan adanya
dalil.
(Syaikh
Walid bin Rasyid bin Abdul Aziz bin Su’aidan, Tadzkir Al Fuhul bitarjihat
Masail Al Ushul, Hal. 3. Lihat juga Talqih Al Ifham Al ‘Aliyah, 3/23)
Contoh,
berbohong untuk mendamaikan saudara yang bermusuhan. Caranya
"berbohong" tapi tujuannya baik, untuk mendamaikan, ini dibolehkan
karena ada dalilnya.
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
َْููุณَ
ุงَْููุฐَّุงุจُ ุงَّูุฐِู (ุจِุงَّูุฐِู) ُูุตِْูุญُ ุจََْูู ุงَّููุงุณِ ََْูููู
ِู ุฎَْูุฑًุง ุฃَْู
َُُูููู ุฎَْูุฑًุง
Bukan
kategori pembohong orang yang mendamaikan manusia yang berselisih, lalu dia
menyampaikan hal-hal yang baik (tentang salah satu pihak), dan mengatakan
hal-hal yang baik. (HR. Muttafaq 'Alaih)
Wallahu
A'lam
✍ Farid Nu'man Hasan