Thursday 16 February 2017

Jangan Khawatirkan Rezekimu!


Jangan Khawatirkan Rizkimu, Hilang Satu Sumber Rizkimu Masih Banyak Sumber Lainnya

– Para pembaca yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim, harusnya kita jangan mengkhawatirkan rizki kita yang belum kita peroleh atau hilang dari diri kita. Sebab bila hilang satu sumber rizki kita, insya Allah masih banyak lagi sumber rizki yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا  ؕ  كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Hud 11 : 6)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا

“Dari Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad wa Tirmidzi)

Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan:

“Curahkanlah segenap pikiranmu untuk merenungkan apa saja yang diperintahkan Allah kepadamu. Dan janganlah menyibukkan pikiranmu dengan rizki yang sudah dijamin untukmu. Karena rizki dan ajal adalah dua hal yang sudah terjamin, selama masih ada sisa ajal maka rizki pasti datang. Jika Allah -dengan kebijaksanaanNya- berkehendak menutup salah satu jalan rizkimu, Dia -dengan rahmatNya- pasti membukakann jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Perhatikanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rizki itu, Allah bukakan baginya dua jalan rizki yang lain (yaitu dua puting ibunya). Dan Allah mengalirkan untuknya pada dua jalan itu berupa rizki yang lebih baik dan lebih lezat dari rizki yang pertama, yaitu rizki berupa susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui sudah selesai dan terputus dua jalan rizki tadi dengan cara penyapihan, Allah membuka empat jalan rizki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua jenis makanan dan dua jenis minuman. Dua makanan dari jenis hewani dan nabati, juga dua jenis minuman yakni dari air dan susu beserta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal dunia, terputuslah empat jalan rizki tadi. Namun Allah Subhanahu membuka baginya delapan jalan rizki -jika dia termasuk hamba yang beruntung-, berupa pintu-pintu surga yang berjumlah delapan yang dia boleh memasuki surga itu dari mana saja dia kehendaki.


Dan begitulah Allah Subhanahu, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia memberikan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang Mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, dengan tujuan untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.” [Al-Fawaaid karya Ibnul Qayyim halaman 57]

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top