Friday 27 January 2017

Kisah Shalatnya Orang-orang Shaleh 3


Ar-Rabi' bin Khutsaim adalah seorang tabi'in yang dikenal amat khusyuk dalam shalat. Suatu saat seorang laki-laki yang biasa pergi ke masjid lebih awal menjumpainya sedang sujud. Setelah mengamati, laki-laki itu pun menyatakan, "Ar-Rabi' bin Khutsaim jika bersujud seperti pakaian yang teronggok, hingga datang burung-burung pipit dan hinggap di atas tubuhnya." (Shifat ash-Shafwah, 3/39)
Sementara al-A'masy berkisah tentang betapa khusyuknya Ibrahim at-Taimi ketika shalat, "Ibrahim at-Taimi jika sujud, makat berdatangan padanya burung-burung pipit, yang mematuki punggungnya seakan-akan ia adalah tembok." (Shifat ash-Shafwah, 3/57)'

Bukan hanya dihampiri hewan-hewan liar, bahkan sejumlah ulama sampai di sengat serangga. Akan tetepi semua itu tidak mengganggu shalatnya sama sekali. Hal ini antara lain yang dialami oleh Abu Abdullah al-Marwazi, sebagaimana dikisahkan oleh Abu Bakr Muhammad bin Ishaq :
"Aku tidak mengetahui siapa yang shalatnya lebih bagus daripada Abu Abdullah al-Marwazi. Telah sampai kepadaku kabar bahwa suatu saat ada seekor zunbur (kumbang penyengat) menyengat dahinya, hingga darah mengalir ke wajahnya, namun ia tidak bergerak sama sekali." (Shifat ash-Shafwah, 4/130)
Dekimian juga yang terjadi pada al-Mua'lla bin Manshur ar-Razi. Saat melaksanakan shalat, ada seekor lebah menyengat kepalanya. Di kala itu al-Mu'alla tidak menoleh dan bergeming hingga ia menyempurnakan shalatnya. Setelah melaksanakan shalat, orang-orang di sekitarnya ingin mengetahui apa yang terjadi. Mereka menyaksikan bekas sengatan lebah dan bengkak yang cukup besar di kepalanya. (Shifat ash-Shafwah, 4/81)

Ulama besar Imam al-Bukhari pernah mengalami hal yang serupa. Suatu saat ia melaksanakan shalat Zhuhur bersama para sahabatnya. Selanjutnya melaksanakan shalat sunnah. Setelah usai, ia ujung gamisnya dan bertanya kepada para sahabatnya, "Apakah kalian melihat ada sesuatu di balik gamis?"
Ternyata di balik kainnya didapati seekor lebah. Terlihat pula bekas sengatan di kulit Imam al-Bukhari sebanyak 16 atau 17 sengatan. Hal itu menyebabkan bengkak di badan. Seorang sahabat bertanya, "Mengapa engkau tidak membatalkan shalat sejak awal disengat?" Imam al-Bukhari menjawab, "Aku sedang membaca surat, dan aku ingin menyempurnakannya!" (Siyar A'lam an-Nubala, 12/442)

Selain serangga, sejumlah binatang berbahaya kadang menghampiri orang-orang shaleh yang sedang shalat. Hal ini antara lain dialami oleh Amir bin Abdillah. Tiba-tiba ada seekor ular yang masuk dari bawah gamisnya, lalu keluar melalui saku. Usai menunaikan shalat, seseorang bertanya kepada Amir, "Kenapa engkau tidak mengibaskan ular itu darimu?" Ahli ibadah di kalangan tabi'in ini mengatakan, "Demi Allah, aku tidak tahu kapan masuknya ular itu dan keluarnya. Aku benar-benar malu kepada Allah, jika aku sampai takut kepada selain Dia." (Al-Kawakib ad-Durriyah, 1/341)
Kisah lainnya adalah tentang Amru bin Utbah, seorang tabi'in yang dikenal dengan kekhusyukan dalam shalat. Suatu saat ia bersama beberapa sahabatnya mengikuti peperangan. Dalam suatu waktu, Amru tidak nampak di tengah-tengah sahabatnya sehingga banyak orang berusaha mencari-carinya. Rupanya Amru sedang shalat dengan tenangnya di sebuah gunung. Awan tampak menaunginya. Suatu malam terdengar suara auman singa. Semua orang di tempat itu panik dan berlarian. Hanya Amru bin Utbah yang tetap tenang dalam shalatnya. Setelah peristiwa itu, seseorang bertanya, "Apakah anda tidak takut singa?" Amru bin Utbah pun menjawab, "Sesungguhnya aku benar-benar malu kepada Allah, jika aku sampai takut kepada selain Dia." (Shifat ash-Shafwah, 3/70)

Hal yang sama terjadi pada Shillah bin Asyum al-Adawi, seorang ahli ibadah dari Bashrah. Suatu saat ia ikut serta dalam sebuah pertempuran di kota Kabul (Afghanistan). Saat malam ketika pasukan mulai beristirahat, seorang bernama Zain diam-diam ingin tahu amalan yang dilakukan oleh Shillah. Zaid memperhatikan Shillah melaksanakan shalat Isya', kemudian berbaring, menunggu sampai orang-orang tertidur. Zaid memberitahunya, "Orang-orang sudah tidur!" Tampaklah Shillah kemudian bangkit dan bergegas mencari air wudhu. Ia lalu menuju sebuah celah tebing yang ada di dekatnya, kemudian melaksanakan shalat. Tak lama kemudian Zaid menyaksikan seekor singa datang mendekati tempat Shillah. Tentu saja Zaid merasa khawatir dan ketakutan. Ia kemudian memanjat pohon agar terhindar dari bahaya. Singa itu kemudian menoleh ke arah Shillah yang sedang bersujud. Dalam hati Zaid berkata, "Singa itu hendak menyerangnya." Namun Zaid menyaksikan Shillah terus shalat sampai salam. Setelah itu Shillah kemudian berkata, "Wahai binatang buas, carilah rizkimu di tempat lain." Subhanallah, singa itupun pergi meninggalkannya. (Shifat ash-Shafwah, 3/217)

Romeltea Media
Hikmah Santri Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top